Mengenal Penyebab dan Risiko Kanker Prostat Seperti yang Tengah Dialami SBY
Ilustrasi (Anna Tarazevich/Pexels)

Bagikan:

MAKASSAR - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono divonis tengah menderita kanker prostat. Berita ini diberitahukan langsung oleh staf pribadi SBY, Ossy Dermawan pada Selasa, 2 November.

Menurut data WHO, kanker prostat adalah jenis kanker yang paling sering dialami oleh pria. Setidaknya, ada 1,3 juta pria di seluruh dunia mengidap kanker prostat. Kanker ini menduduki peringkat ke-2 di Indonesia sebagai kanker paling banyak diderita pria.

Melansir Mayoclinic, Selasa, 2 November, kanker prostat dikarenakan oleh mutasi genetik pada sel-sel di kelenjar prostat. Namun, penyebab mutasinya sel tersebut belum diketahui secara pasti. Mutasi genetik menginfokan sel untuk tumbuh dan membelah lebih cepat daripada sel normal. Sel-sel abnormal ini akan terus hidup, sehingga membunuh sel-sel normal. Akumulasi sel abnormal membentuk tumor yang dapat tumbuh menyerang jaringan lain di dekatnya. Jika tidak dicegah segera, maka sel abnormal tersebut akan pecah dan bermetastasis ke bagian tubuh lainnya.

Selain perubahan sel, ada juga beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker prostat seperti yang dialami SBY, seperti pertambahan usia, paparan bahan kimia, menderita obesitas, menderita penyakit menular seks, pola makan kurang serat, dan mempunyai riwayat keluarga yang menderita kanker prostat.

Tidak ada gejala signifikan di awal

Pada stadium awal, kanker prostat tidak memperlihatkan gejala yang signifikan. Tapi, saat kanker makin membesar, penderita akan merasakan gejala berupa gangguan buang air kecil, seperti susah buang air kecil atau buang air kecil kurang lancar.

Kanker prostat seperti yang dialami SBY dapat menyebabkan beberapa komplikasi jika tidak ditangani dengan baik, seperti;

Kanker yang menyebar (metastasis)

Kanker prostat dapat menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih, atau menyebar melalui aliran darah atau sistem limfatik ke tulang atau organ lain. Kanker prostat yang menyebar ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang. 

Jika kanker telah tersebar ke area lain, kemungkinan besar untuk disembuhkan susah namun masih bisa diobati dan dikendalikan. 

Inkontinensia

Baik kanker prostat dan pengobatannya dapat menyebabkan inkontinensia urin. Perawatan untuk inkontinensia tergantung pada stadium kanker yang dimiliki, seberapa parah, dan kemungkinan kanker membaik seiring waktu. Operasi, obat-obatan, dan penggunaan kateter jadi metode penyembuhan inkontinensia.

Disfungsi ereksi

Disfungsi ereksi dapat dipicu oleh kanker prostat atau pengobatannya, termasuk pembedahan, radiasi atau pengobatan hormon. Obat-obatan, alat vakum yang membantu mencapai ereksi dan pembedahan tersedia untuk mengobati disfungsi ereksi.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!