Makassar—Vengeance Is Mine, All Other Pay Cash atau Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas meraih penghargaan utama Locarno International Film Festival, Golden Leopard.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas ini bercerita tentang seorang pria bernama Ajo Kawir --diperankan Marthino Lio, seorang jagoan dengan nyali seperti setan, tetapi mengalami pergulatan dengan disfungsi ereksi.
BACA JUGA:
Diadaptasi dari novel epik karya Eka Kurniawan berjudul sama, film ini juga mengangkat kritik tentang jebakan maskulinitas. Komposisi pemain jadi hal menarik, dengan perpaduan pendatang baru dan aktor berpengalaman.
Selain Marthino Lio, proyek ini turut melibatkan Ladya Cheryl (Iteung), Sal Priadi (Tokek), Reza Rahadian (Budi Baik), dan Ratu Felisha (Jelita). Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas diproduksi empat studio Asia dan Eropa.
Palari Films dari Indonesia, Phoenix Films dan E&W Film (Singapura), serta Match Factory Productions dari Jerman. Produser eksekutif dalam proyek ini adalah Natasha Sidharta & Kaninga Pictures.
Dipuji sejak premiere
Eka Kurniawan sendiri turut terlibat dalam penulisan skenario bersama Edwin. Dalam Locarno edisi ke-74 ini Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas memang disambut positif. Sejak premiere, film ini dipuji habis.
Di festival film tertua dunia ini--dimulai sejak 1946, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas bersaing dengan sejumlah judul besar, yang salah satunya adalah Zeros and Ones, karya terbaru Ethan Hawke.
Terakhir kali, tahun 2019, film yang memenangi Golden Leopard adalah Vitalina Varela, karya sutradara Pedro Costa. Sementara, Beckett, film yang dibintangi John David Washington dan Alicia Vikander jadi pembuka.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!