Makassar—Gejala asam lambung biasanya berupa dada panas seperti terbakar. Ini dikarenakan asam lambung naik ke kerongkongan.Pemicunya cukup beragam, misalnya tidur setelah makan, stres, mengirup udara atau asap tercemar, dan konsumsi makanan tertentu yang memicu naiknya asam lambung.
Penyakit asam lambung kerap disebut dengan GERD, kependekan dari gastroesophageal reflux disease. Asam lambung yang naik ini sering kali dianggap sepele. Padahal, hal sepele bisa sangat mengganggu aktivitas.
BACA JUGA:
Mengingat penderita asam lambung perlu berhati-hati dalam memilih makanan, maka buah-buahan yang mengandung asam menjadi pantangan.
Beberapa Makanan yang Mengurangi GERD
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 oleh Tongji University Shanghai membuktikan bahwa ada beberapa makanan yang bisa mengurangi frekuensi gejala GERD, antara lain sebagai berikut:
- Telur
- Sayuran hijau, seperti brokoli, asparagus, kale, dan bayam
- Buah yang kandungan serat, magnesium dan potasium tinggi
- Makanan yang mengandung vitamin lengkap
- Karbohidrat alami dalam buah, sayuran, kentang dan biji-bijian
- Protein berkolesterol rendah, misalnya salmon, almond dan biji-bijian
Untuk buah-buahan, penderita asam lambung tidak bisa bebas memilih seperti kondisi lambung normal. Meski begitu, enam daftar buah berikut ini tetap boleh dikonsumsi.
- Alpukat
- Buah persik
- Pisang
- Melon
- Buah berry
- Apel
Dari keenam buah diatas, kandungannya aman bagi penderita asam lambung. Selain mengonsumsi makanan yang tidak memicu naiknya asam lambung, Anda yang mengalami penyakit ini sebisa mungkin meminimalisir rasa stres.
Nah, untuk mengatasi stres, Anda bisa melakukan aktivitas sehat. Seperti rutin menjalani kegiatan yang bermanfaat untuk mendapatkan ketenangan diri, misalnya meditasi, jalan kaki, dan yoga.
Yang jadi pantangan, kiranya lumayan banyak. Termasuk tidak disarankan untuk mengonsumsi buah yang tinggi acid seperti jeruk, anggur, lemon, dan tomat. Penderita asam lambung juga perlu disiplin jam makan dan hindari perut kosong atau makan telat.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!