Makassar—Sebagai seorang bunda, Anda tentunya tahu kalau ternyata anak-anak sangat rentan mengalami sembelit atau susah buang air besar (BAB). Biasanya, anak akan mengalami sembelit atau konstipasi pada usia satu hingga empat tahun.
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jumat, 18 Juni, jenis konstipasi yang sering dialami oleh anak-anak yaitu konstipasi fungsional. Biasanya, konstipasi fungsional ditandai dengan feses yang keras dan kering. Pada anak, sembelit juga bisa disebabkan karena menahan BAB sehingga feses akan semakin keras karena air diserap oleh dinding usus. Ketika anak berusaha berhajat maka akan semakin terasa sakit.
BACA JUGA:
Tanda-tanda Sembelit
Tanda-tanda sembelit pada si kecil bervariasi tergantung pada usia dan pola makannya. Sembelit pada anak memiliki banyak penyebab dan terkadang enggak ada alasan yang jelas. Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain, tidak mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti buah dan sayuran, tidak minum cukup cairan, merasa khawatir atau cemas tentang sesuatu, seperti pindah rumah, kedatangan bayi baru, atau memulai penitipan anak atau sekolah.
Jika anak sembelit, mereka mungkin merasa sakit saat buang air besar, yang mungkin berarti mereka tidak mau mencoba buang air besar. Ini bisa menciptakan lingkaran setan karena semakin mereka menahan maka akan semakin sembelit.
Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika si kecil tidak buang air besar setelah satu atau dua hari dan ada tanda-tanda lain, seperti ada darah dalam tinja atau anak tampak sakit perut abdominal.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!