MAKASSAR - Bagi wanita, rambut merupakan mahkota yang perlu diperlakukan dengan istimewa. Beragam perawatan rambut seperti mencuci rambut, creambath, hingga masker dilakukan secara rutin untuk meraih rambut impian.
Sayangnya, kita lebih sering memerhatikan kecantikan rambut saja. Padahal, banyak sekali hal-hal menyangkut kesehatan yang dapat diketahui dari kondisi rambut. Menurut Gideon Koren, peneliti dari University of Western Ontario, kondisi rambut dapat menunjukkan tingkat stres, kandungan kolesterol dalam tubuh, hingga kemungkinan penyakit berat yang menimpa pemiliknya! Mari mulai perhatikan kesehatan tubuhmu dari kondisi rambut berikut:
BACA JUGA:
Rambut rontok secara berlebihan
Jika rambut Anda rontok sebanyak 100-150 helai per hari, itu normal! Tapi Anda boleh cemas jika jumlah rambut rontok tiba-tiba meningkat drastis saat sedang mengeringkan atau menyisir rambut.
Banyak penyebab akan kerontokan tersebut, dan stres adalah penyebab utama yang dapat menganggu metabolisme rambut. Selain stres, perubahan hormon saat sedang haid dan saat mengandung juga menjadi penyebab rambut rontok, lho.
Solusi mengurangi rambut rontok yaitu perbanyak konsumsi vitamin D yang berguna menguatkan akar rambut. Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti ayam, telur, dan kacang-kacangan juga dapat mengurangi kerontokan.
Kulit kepala berketombe
Tentu, tidak ada yang mau punya rambut berketombe! Tapi jika Anda memiliki rambut berketombe, jangan khawatir dulu. Ketombe berwarna putih yang halus dan tak berbau bisa diatasi dengan sampo anti ketombe sehingga rambut tetap bersih dan ketombe tidak datang lagi.
Namun, saat ketombe sudah berubah warna menjadi kuning, berminyak, dan berbau kurang sedap, mungkin itu adalah tanda-tanda psoriasis. Penyebabnya adalah jamur yang menyerang kulit saat kondisi tubuh sedang menurun. Selain itu, ketombe jenis ini juga sering muncul saat pergantian cuaca, khususnya di musim pancaroba.
Solusinya adalah, segera konsultasi pada ahli dermatologi jika sampo anti ketombe sudah tidak mempan di kepalamu. Jika ketombe disebabkan oleh jamur atau bakteri, maka diperlukan penanganan dan obat-obatan tertentu.
Rambut rontok dan menipis di daerah kulit kepala tertentu
Akar rambut yang dengan sendirinya rontok di beberapa bagian kulit kepala biasa disebut dengan ‘pitak’. Daerah-daerah rontoknya rambut ini biasa terjadi pada bagian dekat dahi dan belahan rambut.
Penyebab yang paling umum adalah diabetes yang jika tidak ditangani lebih lanjut dapat menyebar ke kulit kepala lain dan menyebabkan kebotakan. Pada kasus-kasus ekstrem, kerontokan juga menjalar ke alis dan bulu mata. Mengerikan, bukan?
Jika Anda mengalami hal ini besar kemungkinan Anda menderita penyakit autoimun seperti radang sendi (arthritis), diabetes, dan sakit kelenjar thyroid.
Solusinya yaitu, konsultasi dengan dokter ahli untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita. Setelah itu, lakukan langkah-langkah pengobatan untuk penyakit dalam guna mencegah kerusakan pada rambut semakin meluas.
Rambut kering dan mudah patah
Kaget melihat potongan rambut menempel pada bantal saat bangun di pagi hari? Rambut patah berbeda dari kerontokan rambut karena rambut yang patah tidak berasal dari akar rambut.
Rambut kering dan ujung bercabang juga biasanya merupakan tanda-tanda menuju kondisi rambut tersebut. Hal seperti ini menandakan tingginya tekanan darah pada seseorang. Saat tekanan darah pada tubuh tinggi, maka tingkat kalsium akan turun sehingga menyebabkan rambut menjadi kering dan mudah patah.
Solusi yang bisa Anda lakukan adalah menggunakan hair oil khusus yang mengembalikan kelembaban rambut. Sementara dari dalam, usahakan untuk memperbanyak konsumsi makanan kaya omega 3 seperti ikan, minyak ikan, dan kacang-kacangan.
Rambut beruban
Rambut beruban memang sangat mengganggu jika diderita di usia muda. Pasalnya, kondisi rambut seperti itu biasa ditemukan pada orang yang sudah tua. Beberapa ahli menyatakan bahwa rambut beruban yang diderita oleh orang berusia muda dikarenakan oleh stres, trauma, hingga rasa takut.
Stres, trauma, dan rasa takut juga menjadi penyebab adanya uban karena rasa shock yang dihasilkan membuat rambut memasuki “resting phase” sehingga saat ia “bangun”, rambut yang tumbuh menjadi berwarna putih. Bukan hanya stres dan trauma, penyebab rambut beruban juga bisa karena alasan genetik.
Solusinya, jika stres menjadi penyebab utama, usahakan meluangkan waktu untuk menenangkan pikiran dan tubuh melalui kegiatan rekreasi, meditasi, atau yoga.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!