MAKASSAR - Memaafkan dan memercayai orang lain yang sudah mengkhianati Anda tentunya bukan perkara mudah. Namun, jika Anda berkenan untuk melakukan hal tersebut, hendaknya simak beberapa tips tentang bagaimana membuat proses itu lebih baik untuk diri sendiri dan juga orang lain.
Pentingkan diri Anda terlebih dahulu
Setelah disakiti oleh seseorang yang dicintai atau disayangi, biasanya Anda akan menyadari kalau selama ini Anda sudah mengutamakan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan diri sendiri. Padahal, diri Anda juga perlu diutamakan.
BACA JUGA:
Untuk itu, saat sedang dalam proses mengembalikan kepercayaan pada orang lain, cobalah untuk memperbaiki hubungan dengan diri sendiri. Kenali rasa insecure yang ada dalam diri dan coba abaikan untuk fokus pada orang lain. Belajarlah sebanyak mungkin dari rasa insecure tersebut.
Sadari jika membangun kepercayaan membutuhkan waktu
Setelah kepercayaan dirusak, Anda harus mengawali kembali dari nol. Membangun kembali kepercayaan tentunya memerlukan waktu. Proses dan waktunya berbeda-beda untuk setiap orang. Luangkan waktu yang diperlukan untuk membangun kembali rasa percaya Anda. Anda mungkin perlu lebih banyak waktu untuk menerima rasa sakit dan ini tidak mengapa.
Komunikasikan dengan orang terdekat atau siapa saja untuk menghormati ruang Anda dan memberi Anda waktu untuk membangun kepercayaan kembali. Orang yang tepat akan menghormati pilihan Anda.
Komunikasikan harapan Anda
Penting untuk mengomunikasikan apa yang Anda harapkan saat menjalani hubungan dengan orang lain. Jika seseorang telah merusak kepercayaan Anda, coba komunikasikan bagian-bagian yang membuat Anda kecewa dengan aksi mereka. Jelaskan apa yang mereka lakukan telah menghancurkan kepercayaan Anda dan apa yang perlu dilakukan jika mereka ingin mendapatkan kembali kepercayaan itu. Ketika Anda mengomunikasikan harapan dengan orang lain dan mereka gagal memenuhinya, Anda tahu apa yang harus dilakukan.
Tetapkan batasan yang jelas
Hendaknya Anda tetapkan batasan penting dalam menjalani hubungan apa pun, termasuk hubungan Anda dengan diri sendiri. Melansir Psychology Today, Rabu 20 April, “batasan dapat didefinisikan sebagai batas yang kita tetapkan dengan orang lain, yang menunjukkan apa yang kita anggap dapat diterima dan tidak dapat diterima dalam perilaku mereka terhadap kita.”
Komunikasikan batasan Anda dengan orang yang sudah merusak kepercayaan. Beri tahu mereka perilaku yang tidak akan Anda toleransi, seperti berbohong. Selanjutnya, jadikan diri Anda bertanggung jawab untuk tetap berpegang pada batasan yang ditetapkan.
Jangan biarkan diri Anda dimanipulasi oleh orang tersebut dan berakhir dalam siklus tak berujung seperti memaafkan kecerobohan yang sama berulang-ulang. Setelah Anda memutuskan batasan Anda, patuhi itu.