Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Triwulan II Tumbuh 7,44 Persen di Tengah Pandemi
Tangkapan layar Kepala BPS Sulsel Suntono merilis pertumbuhan ekonomi Sulsel kuartal II 2021 tumbuh 7,44 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. (ANTARA)

Bagikan:

MAKASSAR - Meski pandemi COVID-19 masih mewabah, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan II 2021 mencapai 7,44 persen dibandingkan triwulan I 2021 (quarter to quarter/q to q).

Kepala BPS Sulsel Suntono di Makassar, Kamis 06 Agustus, menjelaskan, membaiknya ekonomi Sulsel karena di triwulan I 2021 itu terkontraksi minus 0,21 persen.

"Kalau secara year on year juga tumbuh 7,66 persen atau pada triwulan II 2021 terhadap triwulan II 2020," ujarnya.

Membaiknya kondisi ekonomi di kuartal kedua ini disebabkan semua sektor lapangan usaha mulai tumbuh positif.

Sektor usaha yang mulai tumbuh positif seperti perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 19,70 persen; kemudian administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 17,82 persen. Pada sektor jasa pendidikan tumbuh sebesar 12,57 persen.

Salah satu faktor tingginya pertumbuhan administrasi pemerintah yaitu pembayaran tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 yang dibayarkan bersamaan pada triwulan II.

"Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh perdagangan besar dan eceran. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jomponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 82,06 persen," katanya.

Suntono menuturkan, meski pandemi COVID-19 masih melanda dunia termasuk seluruh wilayah Indonesia, perekonomian Sulawesi Selatan memperlihatkan adanya perbaikan.

Pertumbuhan ekonomi yang kontraksi sejak triwulan II-2020 hingga triwulan I 2021, mulai menguat. Ekonomi Sulawesi Selatan triwulan II-2021 dibanding triwulan II-2020 tumbuh sebesar 7,66 persen.

Pertumbuhan tertinggi dicapai transportasi dan pergudangan

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh transportasi dan pergudangan sebesar 73,95 persen; diikuti jasa perusahaan sebesar 29,83 persen; kemudian jasa kainnya sebesar 27,77 persen; penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 26,98 persen.

Sementara kategori lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan kontraksi hanya pertambangan dan penggalian sebesar -5,82 persen.

Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan triwulan II-2021, pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 1,33 persen.

Kemudian diikuti perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 1,08 persen; Konstruksi sebesar 0,92 persen; Jasa Pendidikan sebesar 0,75 persen.

Pertumbuhan ekonomi Sulsel yang positif di masa pandemi, tidak banyak mengubah struktur PDRB Sulawesi Selatan menurut lapangan usaha pada triwulan II-2021.

Perekonomian Sulawesi Selatan masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,89 persen; diikuti oleh perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,66 persen; konstruksi sebesar 13,34 persen dan industri pengolahan sebesar 11,80 persen.

"Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sulsel mencapai 63,68 persen," ujarnya.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!