MAKASSAR - Pasar modal Indonesia menjadi tempat bagi perusahaan untuk menerima dana segar. Seperti yang telah diterapkan oleh 26 perusahaan yang melepas sahamnya ke publik pada tahun ini hingga 19 Juli.
Menurut Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, 26 perusahaan tersebut berhasil mengumpulkan dana Rp19,2 triliun. Jumlah ini tentu saja masih bakal terus bertambah.
BACA JUGA:
Pasalnya, kata Nyoman, masih ada sekitar 37 perusahaan yang akan melepas sahamnya pada tahun ini. "Untuk nilainya masih dalam tahap evaluasi. Belum dapat ditentukan karena belum ada kisaran harga yang ditetapkan," ungkap Nyoman baru-baru ini.
Pertumbuhan IPO di BEI tetap tumbuh
Sebagai informasi, pertumbuhan IPO di BEI tetap bertumbuh meski Indonesia turut menghadapi pandemi COVID-19. Pada 2020, jumlah pencatatan saham baru mencapai 51 perusahaan dan naik menjadi 54 perusahaan pada 2021.
Nyoman menjelaskan, BEI menjadi Bursa dengan jumlah IPO saham terbanyak dan menjadi Bursa pertama yang mencatatkan saham perusahaan Unicorn di kawasan ASEAN. Selain itu, nilai fundraised sebesar Rp62,6 triliun dari pencatatan baru saham di BEI tahun 2021 adalah yang tertinggi untuk Bursa di kawasan ASEAN.
"Pencapaian tersebut juga tidak terlepas dari dukungan dan kebijakan dari Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa dan self-regulatory organization (SRO) lainnya dalam rangka membuat kondisi pasar modal yang kondusif pada masa yang dinamis ini," kata Nyoman menambahkan.