Mengenal Faheem Younus, Dokter AS yang Berikan Edukasi di Twitter dengan Bahasa Indonesia
Dokter Faheem Younus (Twitter/@FaheemYounus)

Bagikan:

MAKASSAR - Kasus COVID-19 yang tinggi di Indonesia menyita perhatian dunia. salah satunya seorang dokter asal Amerika Serikat (AS), Faheem Younus MD yang tengah naik daun di kalangan warganet karena edukasinya kepada masyarakat Tanah Air. Tak tanggung, edukasi ia berikan menggunakan bahasa Indonesia.

Dokter Faheem Younus MD adalah ilmuwan yang menjabat sebagai Chief Quality Officer and Chief of Infectious Diseases di University of Maryland Upper Chesapeake Health. Dokter Younus kerap mengunggah kicauan berisi saran kesehatan dalam bahasa Indonesia.

Dengan bahasa kaku karena murni menggunakan Google Translate, Faheem Younus aktif menyampaikan informasi berbasis keilmuannya untuk masyarakat Indonesia.

Faheem Younus memberi edukasi tentang berbagai hal terkait COVID-19. Sebut saja bagaimana ia memberi tahu tentang apa yang harus dilakukan untuk melindungi diri dari virus.

Faheem Younus juga kerap membantah mitos-mitos yang beredar, seperti kegunaan kayu putih dan susu kaleng suatu merek yang diklaim dapat menyembuhkan COVID-19.

Younus juga meluruskan isu-isu COVID-19 yang berkaitan dengan keyakinan. Younus menekankan COVID-19 bukan kutukan dan tidak ada alasan virus ini distigmatisasi. Younus juga mengingatkan agar tidak melakukan kumpul-kumpul yang berurusan dengan agama dan politik. 

Alasan Younus menggunakan bahasa Indonesia

Alasan Younus menggunakan bahasa Indonesia di beberapa unggahannya adalah karena perhatiannya atas kasus-kasus COVID-19. Sebagai dokter, Younus tidak hanya melihat kasus COVID-19 di AS, tapi juga di negara lain.

Younus melihat Indonesia akan menjadi negara berikutnya yang menghadapi krisis pandemi. Sebelumnya Younus pernah mengunggah kicauan dengan bahasa India, Spanyol, dan Urdu.

"Saat itu Twitter saya gunakan untuk membantu masyarakat India ketika sedang krisis (pandemi), saya juga mengunggah tweet dalam Bahasa Spanyol untuk orang-orang Amerika Selatan -seperti Peru, Brasil, Ekuador, Argentina, karena banyak dari mereka belum sadar seberapa parah pandemi di sana," kata Younus saat Simposium bersama Humanity First Indonesia.

Younus mengantongi Certified Physician Executive (CPE) dan penghargaan Top Doc pada 2017 dan 2018. Younus juga pernah menerima penghargaan bergengsi Presidential Service Award (Gold) oleh Barack Obama pada 2009.

Mengutip HuffPost, Younus juga pernah menerima penghargaan terhormat dari Annual Volunteers Service Award pada 2011 oleh Gubernur Martin O'Malley. Pada 2006, Younus diakui oleh Gubernur Robert Ehrlich atas jasanya dalam upaya bantuan Badai Katrina.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!