MAKASSAR - Kepala Kanwil VI Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Makassar Hilman Pujana menjelaskan ketersediaan obat dan oksigen untuk rumah sakit masih aman.
"Secara umum harga obat untuk penanganan COVID-19 masih cukup tersedia dan harganya masih dalam batas kontrol, begitu pula oksigen untuk RS," kata Hilman di Makassar, Kamis 09 Juli.
Dia mengungkapkan pihaknya sudah merespon informasi terkait adanya kelangkaan dan naiknya harga obat dan tabung oksigen medis dalam masa pandemi COVID-19, dengan menurunkan tim untuk melakukan sidak pada sejumlah apotek di Makassar.
Dari hasil pantauan tersebut, lanjutnya, tidak seluruh obat untuk penanganan COVID-19 tersedia di Apotek. Dari 11 item obat yang ditetapkan harga eceran tertinggi (HET) melalui Permenkes No. HK.01.07/MENKES/4826/2021, hanya Oseltamivir 75 mg dan Azithromycin 500 mg (tablet) yang tersedia di hampir seluruh apotek yang disurvei.
Menurut dia, harga memang cenderung bervariasi mulai dari di bawah sampai dengan di atas HET. Bahkan Kanwil VI menemukan apotek yang menjual azithromycin 500 mg (tablet) dengan harga tujuh kali lipat dari HET.
Sedang tabung oksigen medis sebagai bahan penunjang untuk pemulihan dan penyembuhan pasien terkonfirmasi COVID-19, khususnya tabung oksigen ukuran 1m3 stoknya saat ini terpantau kosong di pasaran akan tetapi untuk supply gas oksigen terpantau mencukupi untuk kebutuhan di Sulawesi Selatan.
Tidak Ada Kenaikan Harga Pengisian Oksigen
Hilman mengatakan produsen pun telah memastikan tidak ada kenaikan harga pengisian oksigen. Ketersediaan oksigen tersebut juga telah dikonfirmasi dengan beberapa Rumah Sakit dan kebutuhannya masih dapat dipenuhi.
Begitu pula pasokan Obat dalam Masa Pandemi Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit terpantau lancar, hal ini dikarenakan kebutuhannya dipantau dan dipasok langsung oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan kondisi pantauan tersebut, Hilman mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik, karena pasokan obat dan oksigen di Rumah Sakit masih mencukupi.
“Sedangkan temuan harga obat yang berada di atas HET tersebut, lanjut dia, pihak KPPU Kanwil VI akan berkoordinasi dengan Direktorat Investigasi KPPU Pusat untuk melakukan penelusuran lebih lanjut.
Selain itu, pihak KPPU telah memutuskan pengawasan terhadap obat di masa pandemi COVID-19 dan oksigen medis akan ditangani pada tahap penegakan hukum untuk memperdalam potensi pelanggaran terhadap hukum persaingan usaha.
BACA JUGA:
Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!