TPID Sulsel dan Ulama Bekerja Sama Jaga Stabilitas Harga Selama Ramadhan
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Budi Hanoto. (ANTARA)

Bagikan:

MAKASSAR - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Selatan bersinergi dengan alim ulama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Aisyiyah Muhammadiyah dan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk menjaga stabilitas harga pada Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Ini adalah kegiatan tindak lanjut rekomendasi kebijakan pada High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Sulsel khususnya mengenai komunikasi efektif untuk menjaga ekspektasi inflasi yang telah dilaksanakan pada 1 April 2021," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel Budi Hanoto di Makassar, Minggu 26 April.

Sebagai bentuk sinergitas itu, TPID Sulsel bersilaturrahim dengan Sekretaris Umum MUI Sulsel, Prof Dr HM Galib, MA, sistem Pererekonomian dan Pembangunan Sulsel, Muh Firda, serta perwakilan dari MUI, Aisyiyah Muhammadiyah dan Muslimat NU.

Menurut Budi, secara umum pada bulan suci Ramadhan dan menjelang Idul Fitri kecenderungan konsumsi masyarakat meningkat, sehingga memicu terjadinya penginkatan inflasi, karena permintaan tidak berimbang dengan ketersediaan barang konsumsi.

Hal itu tercermin dari sejumlah kebutuhan konsumsi yang relatif tinggi dibandingkan komoditi lainnya, yakni ikan bandeng, daging ayam ras dan cabai menjadi penyumbang infalsi terbesar tiga tahun berturut-turut pada saat Ramadhan dan Idul Fitri.

Ulama diharapkan dapat memberi edukasi

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Budi, para alim ulama diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga inflasi dengan tidak berbelanja berlebih-lebihan dan tidak menimbun makanan.

Hal tersebut disambut positif oleh Galib. Menurut dia, dalam Al-Quran dan Hadist telah diserukan agar umat muslim berperilaku hidup hemat, tidak bersikap boros dan menerapkan pola hidup keseimbangan.

Sementara itu Muh Firda mengatakan, Pemprov Sulsel secara konsisten menjaga kestabilan ekonomi dengan stratgei 4 K yaitu menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.

Karena itu, lanjut dia, sinergitas dengan semua pihak termasuk menggandeng alim ulama untuk membantu mensosialisasikan pentingnya berprilaku sederhana atau tidak boros, dapat membantu BI dalam menjalankan tugasnya mengendalikan inflasi.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!