Skenario Latihan Indonesia dan Jepang Hari Ini untuk Hadapi Insiden di Laut Makassar: Tanker Minyak Tabrak Kapal Berpenumpang 393 Orang
Skenario latihan Indonesia, Filipina dan Jepang menghadapi kapal tanker tabrakan dengan kapal penumpang pada hari ini. (Antara)

Bagikan:

MAKASSAR - Indonesia ajak Filipina dan Jepang latihan bersama untuk menanggulangi musibah tabrakan antara Kapal Tanker MT Palu Sipat milik PT Pertamina dengan kapal penumpang yang berakibat tumpahnya minyak di Perairan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kejadian tersebut adalah skenario pada Gelar Latihan Bersama Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut atau yang dikenal dengan Regional Marpolex 2022 di Makassar yang telah dijalankan sejak Selasa 24 Mei, hingga Jumat 27 Mei.

Dalam latihan bersama tersebut, Indonesia diwakili oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Filipina diwakili Phillippine Coast Guard (PCG), dan Jepang oleh Japan Coast Guard (JCG).

“Pada latihan yang seolah dibuat nyata inilah kemampuan personiel tenaga pantai Indonesia, Filipina, dan Jepang akan diuji," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Capt. Weku Karuntu dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Latihan dengan konsep skenario situasi nyata

Dikatakan, latihan basah yang diselenggarakan pagi ini, Kamis 26 Mei, di Perairan Makassar, dilaksanakan dengan konsep skenario situasi nyata, di mana Kapal MT Palu Sipat yang mengangkut sebanyak 1,3 juta barel minyak bertabrakan dengan kapal berpenumpang 393 orang termasuk 30 kru di sebelah tenggara Pelabuhan Makassar.

Tabrakan ini menyebabkan kapal terbakar dan sebanyak 800 barel minyak curah tumpah ke laut. Sebanyak 6 orang kru Kapal MT Palu Sipat juga dilaporkan hilang karena melompat ke laut.

Penggunaan konsep skenario situasi nyata ini, lanjut Weku, diharapkan tidak hanya mampu menguji coba kesiapsiagaan dan kecakapan personil dan peralatan dalam penanggulangan tumpahan minyak, tetapi juga menguji coba prosedur penanggulangan tumpahan minyak dengan melibatkan bantuan negara tetangga.

“Dalam skenario latihan basah pada gelar Regional Marpolex 2022 ini, personel penjaga pantai Filipina dan Jepang akan bekerja sama dengan personel Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai/KPLP Indonesia untuk melaksanakan operasi SAR, pemadaman kebakaran, serta penanggulangan tumpahan minyak,” jelas Weku.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

Ikuti artikel dan berita Sulsel terkini, klik link berikut untuk update info terbaru.