Dinkes Sulteng Sebut Imunisasi dapat Menambah Imunitas Anak dari Penyakit Pemicu Kecacatan
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura (kiri) meninjau pelaksanaan imunisasi di Kota Palu, Jumat 20 Mei. (ANTARA/HO-Pemprov Sulteng)

Bagikan:

MAKASSAR - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dr. I Komang Adi Sujendra mengungkapkan imunisasi menambah daya kekebalan tubuh anak dari paparan berbagai penyakit seperti polio, campak, dan hepatitis.

"Dengan imunisasi, anak-anak terlindungi dari penyakit utamanya penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan. Makan makanan bergizi saja tidak cukup. Harus dimunisasi," katanya di Palu, dikutip dari Antara, Rabu 25 Mei.

Ia menjelaskan, vaksin yang diberikan kepada anak-anak saat imunisasi akan membentuk antibodi dalam tubuhnya yang berfungsi mencegah dan menangkal berbagai virus masuk, hidup dan berkembang dalam tubuhnya.

"Kalau situasi normal seperti sebelum pandemi COVID-19, dari sejak lahir sudah harus diimunisasi. Setelah itu secara terjadwal mengikuti imunisasi berdasarkan umur anak. Imunisasi ini jangan disepelekan," ujarnya.

Oleh sebab itu, I Komang mengajak orang tua di seluruh daerah di Sulteng untuk memanfaatkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 di bulan Mei ini untuk mengikutkan anak-anaknya dalam kegiatan imunisasi.

Anak-anak yang menjadi sasaran imunisasi yakni mulai 0 bulan hingga di bawah 12 tahun dapat mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mengikuti imunisasi.

"Kalau tidak diimunisasi, anak-anak berpotensi besar terkena penyakit akibat virus yang saat ini sedang marak seperti hepatitis dan campak-rubella," tambahnya.

Tiga strategi dalam program BIAN

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menjalankan tiga strategi dalam program (BIAN).

Salah satu strategi tersebut yaitu imunisasi kejar yang mencakup vaksin polio, jenis oral polio vaccine (OPV) atau vaksin tetes dan inactivated polio vaccine (IPV) atau vaksin suntik, dengan tujuan melengkapi status imunisasi balita yang belum atau terlambat diimunisasi sesuai jadwal.

Selain itu, strategi dalam BIAN juga termasuk imunisasi tambahan campak rubella yang bertujuan untuk memberikan dosis tambahan tanpa memandang status imunisasi, serta pelaksanaan perluasan dan introduksi vaksin baru bertujuan untuk menambah kekebalan terhadap penyakit-penyakit tertentu.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

Ikuti artikel dan berita Sulsel terkini, klik link berikut untuk update info terbaru.