MAKASSAR - Minimnya realisasi belanja produk dalam negeri pada kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah disayangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Tercatat, belanja pengaadaan yang dibeli dari dalam negeri pemerintah baru senilai Rp214 triliun atau 14 persen dari total anggaran pada tahun ini.
Padahal, Jokowi menyatakan anggaran pengadaan barang dan jasa serta anggaran modal pemerintah sangat besar, dengan rincian pemerintah pusat Rp526 triliun, pemerintah daerah Rp535 triliun, dan BUMN Rp420 triliun.
Padahal, jika pengadaan barang dan jasa bersumber dari produk dalam negeri dan tidak melakukan impor, maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia berpotensi meningkat.
"Ini duit gede banget, besar sekali, yang gak pernah kita lihat. Ini kalau digunakan, kita enggak usah muluk-muluk. Dibelokkan 40 persen saja itu bisa men-trigger growth ekonomi kita yang pemerintah dan pemda bisa 1,71 persen," kata Jokowi dalam saat memberi pengarahan saat acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat, 25 Maret.
Banyak pengadaan barang dan jasa pemerintah yang impor
Hal yang membuat Jokowi miris, ternyata banyak pengadaan barang dan jasa pemerintah yang dilakukan dengan mendatangkan produk luar negeri. Ia menyoroti berbagai pembelian, mulai dari pengadaan CCTV, seragam TNI-Polri, alat kesehatan, alat pertanian, hingga alat pendidikan banyak yang diimpor dari luar negeri.
"Enggak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor, kita diem saja tapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UKM-UKM kita, kok enggak kita lakukan? Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor. Kalau kita beli barang impor, bayangkan bapak-ibu semuanya, kita memberi pekerjaan ke negara lain. Duit kita, capital outflow keluar. Pekerjaan ada di sana, bukan di sini," cecar Jokowi.
"Coba kita belokkan semua ke sini, barang yang kita beli barang dalam negeri, berarti akan ada investasi, berarti membuka 2 juta lapangan pekerjaan. Kalau ini tidak dilakukan, sekali lagi, bodoh banget kita ini," lanjutnya.
Karenanya, Jokowi memperingatkan semua jajaran pemerintah agar belanja produk dalam negeri dapat terealisasi sebesar Rp400 triliun sampai tanggal 10 Mei 2022 demi bisa mendongkrak perekonomian dalam negeri.
"Target nanti di akhir, syukur bisa sebelum 10 Mei yang Rp400 triliun itu bisa tercapai. Ini sangat bagus sekali dampaknya," pungkas Jokowi.