Dinkes Sulsel Sebut BOR Isolasi COVID-19 RS Mencapai 30 Persen
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Arman Bausat. ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr Arman Bausat menjelaskan bahwa bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di ruang isolasi di rumah sakit se-Sulawesi Selatan mencapai 30 persen.

"Pasien ini kebanyakan adalah orangtua, apalagi kelompok lanjut usia (lansia) yang punya komorbid dan juga belum divaksin," ujar dr Arman di Makassar, Kamis 03 Maret.

Pelayanan kepada pasien COVID-19, kata dr Arman, hampir dilakukan oleh seluruh rumah sakit, khususnya di Makassar. Hal ini dikarenakan sudah tidak menjadi sesuatu yang menakutkan seperti awal kemunculan virus corona.

Menurut Arman, kasus positif COVID-19 sudah menjadi hal biasa untuk ditangani. Bahkan, keluarga pasien diperbolehkan menjaga dengan catatan siap menanggung risiko terpapar COVID-19.

"Hampir semua RS melayani pasien COVID-19, tapi sudah jadi hal biasa bagi orang-orang. Sekarang bisa keluarganya masuk temani di ruang isolasi," ujarnya.

Dinas Kesehatan Sulsel juga mencatat bahwa keterisian tempat tidur ICU sebesar 15 persen terhadap pasien COVID-19 dan keterisian isolasi terpadu (isoter) hanya di angka 8 persen.

Kebanyakan pasien memilih isolasi mandiri

Arman berujar bahwa kebanyakan pasien positif lebih memilih isolasi mandiri di rumah, hal itu lantaran kebanyakan dari mereka hanya mengalami gejala ringan.

"Kalau yang masuk rumah sakit itu, rata-rata gejala sedang hingga berat. Kebanyakan dari mereka juga belum divaksin," katanya.

Ia menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan telah merilis 85 persen pasien COVID-19 yang meninggal dengan identifikasi varian Omicron adalah pasien yang belum divaksin atau belum lengkap vaksin primernya (dosis 1 dan 2) dan memiliki riwayat comorbid.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

Ikuti artikel dan berita Sulsel terkini, klik link berikut untuk update info terbaru.