Pemprov Sulsel Targetkan Vaksinasi Dosis 1 Capai 100 Persen di Bulan Februari
Dinas Kesehatan Sulsel bersama pihak KOMDA KIPI Sulsel saat melakukan konferensi pers terkait dugaan KIPI pada sejumlah warga Kabupaten Bone usai divaksin. ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Pemerintah Sulawesi Selatan menargetkan vaksinasi Sulsel pada dosis 1 dapat mencapai 100 persen hingga akhir Februari dan 100 persen pula pada pemberian dosis 2 pada Maret 2022.

"Sekarang kita mengejar target vaksin 100 persen hingga Februari dosis 1 dan Maret untuk dosis 2 sesuai arahan Pemerintah Pusat," jelas Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr Arman Bausat pada konferensi pers di Makassar, Kamis 06 Januari.

Dinas Kesehatan Sulsel merilis capaian vaksinasi di wilayah itu sudah mencapai 72,06 persen dengan rincian total 5.087.846 orang yang telah disuntik vaksin dosis 1. Sementara vaksinasi dosis 2 sudah diberikan kepada 2.903.210 orang warga Sulsel dari total target 7.058.141 orang.

Data vaksinasi per 31 Desember

Termasuk pada pemberian dosis 3, Sulsel telah menyasar 36.784 orang. Sehingga untuk pemberian tiga dosis tersebut, total pemakaian 8.027.480 suntikan.

Sementara data vaksinasi per 31 Desember 2021 di Indonesia sejumlah 281.246.044 dengan rincian vaksinasi pertama sejumlah 165.840.435 dan vaksinasi kedua 114.090.207. pada vaksin ke tiga yakni 1.315.402, sehingga total pemakaian sekitar 280 juta dan vaksin aman.

Menurut dr Arman, vaksinasi adalah upaya penanggulangan pandemi СOVID-19 yang menyeluruh dan terpadu.

Vaksinasi ini digelar dalam upaya pencegahan COVID-19, hanya saja awal tahun ini diakui dr Arman bahwa laju vaksinasi terganggu karena adanya dugaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang mengakibatkan meninggalnya sejumlah warga di Kabupaten Bone, Sulsel, usai divaksin.

Kematian peserta vaksinasi dari Bone

Komite Daerah (KOMDA) penanggulangan dan pengkajian Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (PP KIPI) Sulawesi Selatan bersama Komite Nasional ( KOMNAS) PP KIPI, BPOM dan Kemenkes telah melakukan pengkajian dan causality assessment yang menyatakan bahwa penyebab kematian Almarhum Tuan S dan Almarhumah Pelajar (AW) dari Kabupaten Bone tidak terkait dengan vaksinasi COVID-19.

Dr Martira selaku Ketua Komda KIPI Sulsel menyebut almarhumah S mempunyai tekanan darah tinggi yang diduga disertai komplikasi dengan pendarahan hidung, adapun almarhumah pelajar AW diduga memiliki penyakit jantung bawaan lahir.

"Kematian Tn S dan pelajar AW adalah koinsiden, tidak terkait dengan vaksinasi (inkonsisten)," tambah dr Martira.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!