Makassar—Melahirkan normal dipahami secara umum sebagai proses persalinan melalui vagina. Proses melahirkan secara normal umumnya dengan usia kandungan antara 37 hingga 42 minggu.
Namun, dalam situasi tertentu, secara medis ibu hamil tidak diizinkan untuk melahirkan secara normal terutama ketika mengalami kontraindikasi atau faktor-faktor berikut.
BACA JUGA:
1. Kelainan posisi janin
Dilansir Alodokter, Jumat, 10 September, kelainan posisi janin atau dalam bahasa medis disebut dengan malpresentasi janin. Kondisi ini terjadi saat bagian tubuh janin berhadapan dengan pembukaan serviks.
Untuk melahirkan secara normal, ubun-ubun janin harus berada tepat pada posisi tersebut, tetapi apabila tubuh janin yang lain, seperti wajah, posisi kepala sedikit mendongak, sungsang, dan melintang, maka dibutuhkan treatment oleh dokter kandungan atau rekomendasi terbaik.
2. Tali pusat menutupi jalan lahir
Setiap ibu yang mengandung perlu kondisi khusus untuk bisa melahirkan secara normal. Ketika mengalami prolaps tali pusat ibu hamil tidak disarankan untuk melahirkan normal. Prolaps tali pusat atau tali pusat yang menutupi jalan lahir bisa menyebabkan bayi kekurangan oksigen.
3. Kehamilan kembar
Bukan tidak memungkinkan melahirkan normal saat kehamilan kembar. Namun, jika posisi janin sungsang, kembar siam, janin dalam satu selaput air ketuban, atau kehamilan kembar lebih dari dua janin, tidak disarankan persalinan normal.
4. Ibu pernah melakukan operasi caesar
Untuk meminimalisir risiko komplikasi serius, apabila ibu pernah melakukan operasi caesar dan pernah mengalami plasenta previa, atau terdapat bekas luka membujur pada rahim akibat operasi caesar sebelumnya, tidak direkomendasikan untuk melahirkan normal.
5. Denyut jantung janin tidak stabil
Denyut jantung yang tidak stabil dan dialami oleh janin menandai rendahnya kadar oksigen dalam tubuh. Kondisi ini dapat dipicu oleh lepasnya plasenta dari rahim sebelum proses persalinan. Ini juga dikenal dengan kondisi janin yang terlilit tali pusat.
Selain 5 faktor di atas, berat badan janin, ketepatan letak plasenta, dan kondisi genital pada ibu memengaruhi proses bersalin dan memerlukan saran paling tepat dari dokter kandungan.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!