MAKASSAR - Eks pimpinan FPI Rizieq Shihab tak terima dengan pernyataan Amien Rais yang mengatakan bahwa TNI dan Polri tak terlibat dalam penembakan enam laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek.
Hal tersebut disampaikan kuasa hukum Rizieq, Aziz Yanuar. Rizieq menganggap pernyataan Amien Rais terlalu prematur. Sebab, hal itu hanya bisa dibuktikan di pengadilan. Lalu, Rizieq juga menyebut Amien Rais blunder.
BACA JUGA:
"Bahwa pernyataan Amien Rais sangat blunder karena merugikan tim dan korban (laskar FPI) dan keluarganya, sebaliknya untungkan pihak lawan," ucap Rizieq dalam keterangannya, Senin, 19 Juli.
Pernyataan Amien Rais kontraproduktif
Rizieq menuturkan, pernyataan Amien Rais juga kontraproduktif dari versi kelompoknya. Bahkan, kata Rizieq, ucapan Amien ini dapat dimanfaatkan pemerintah untuk membuktikan bahwa tak ada pelanggaran HAM berat.
"Pernyataan Amien Rais kontraproduktif, sehingga jadi celah dimanfaatkan lawan. Rezim via Menkopolhukam Mahfud MD langsung kesenangan dengan pernyataan Amien Rais tersebut," tutur Rizieq.
Pengacara Rizieq Shihab, Aziz Yanuar menyimpulkan bahwa Rizieq menolak keras pernyataan Amien Rais. Namun, kata Aziz, Rizieq tetap mengapresiasi kerja TP3 bentukan Amien Rais untuk menyeret semua yang terlibat dalam bentrokan di Tol Jakarta-Cikampek tersebut.
Seperti diketahui, petinggi TP3 Amien Rais mengakui TNI dan Polri tak terlibat dalam tewasnya enam orang Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Desember 2020 lalu. Hal itu dia sampaikan saat meluncurkan 'Buku Putih' yang berisikan data dan fakta terkait insiden pembunuhan enam orang Laskar FPI, Rabu, 7 Juli lalu.
"Setelah membaca dengan baik, secara kelembagaan, ini penting, polri dan TNI sama sekali tak terlibat dalam skenario dalam implementasi pelanggaran HAM berat itu. Alhamdulillah kita bersykur," kata Amien.
Buku putih ini, kata Amien berisi keterangan keluarga dan para saksi yang mengetahui secara pasti seluk beluk kejadian penambakan di Tol Cikampek. Menurut Amien Rais, sumber yang dihadirkan adalah sumber primer sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
"Jadi bukan kata si B kata si A yang kita ekspose. Seperti ada apanya di dalam buku putih ini TNI-Polri tidak terlibat dalam skenario maupun imlementasi penggaran HAM berat, maka dari itu kita bersyukur," ungkap Amien.
"Jadi kita bangga, Alhamdulillah ya, tulang punggung keamanan bangsa namanya Polri, dan tulang punggung pertahanan adalah namanya TNI itu tidak terlibat sama sekali," lanjutnya.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!