MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tetap menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) pada wilayah 3T (terdepan, tertinggal dan terluar) serta di daerah zona hijau yang cukup aman dari penyebaran COVID-19.
Kebijakan tersebut diawali dengan keluarnya surat edaran tertanggal 6 Juli 2021 terkait PTM terbatas mulai Juli 2021 yang pelaksanaannya mengacu pada zonasi penyebaran COVID-19 di tingkat kecamatan dengan memperhatikan kepadatan penduduk dan angka Reproduksi Efektif (Rt).
"Kita sudah keluarkan edaran untuk pembelajaran tatap muka terbatas, terutama untuk daerah 3T, seperti kepulauan dan daerah zona kecamatan hijau," kata Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaeman di Makassar, Rabu 14 Juli.
Ia menjelaskan bahwa PTM di sejumlah daerah dimungkinkan pada kecamatan zona hijau terhadap COVID-19 dengan PTM 100 persen dan zona kuning dengan PTM 50 persen dari kapasitas peserta didik yang dibagi pada tiga shift.
Kata dia, hal ini tidak lain untuk memberikan pengaturan kepada kebijakan kepala daerah kabupaten/kota yang sudah memberlakukan PTM secara parsial agar aturannya jelas.
"Kita tetap memonitor, mengontrol dan tentu akhirnya harus izin kepala daerah wali kota, bupati karena itu warga mereka," katanya.
Kendati PTM telah bisa dilakukan 100 persen pada wilayah zona hijau maupun daerah 3T, gelaran vaksinasi tetap menjadi salah satu target prioritas di Sulawesi Selatan termasuk pada daerah yang telah melaksanakan PTM.
"Vaksinasi tetap jalan. Itu kan target. Tapi untuk pembelajaran tatap muka adalah secara parsial ataupun terbatas maka itu berbasis zona," tambah Andi Sudirman.
Pendataan terhadap beberapa titik masih berlanjut
Hingga sekarang, Pemprov Sulsel masih melakukan pendataan terhadap beberapa titik yang telah melakukan PTM, mulai dari daerah terpencil, zona hijau, perkotaan dan pedesaan.
Sebelumnya, telah dilakukan pencanangan vaksinasi anak oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang diikuti 2.500 siswa SMP dan SMA di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pencanangan ini dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo secara virtual yang diikuti 14 provinsi se Indonesia.
Andi Sudirman menjelaskan pencanangan tersebut mengawali vaksinasi reguler di seluruh sekolah di kabupaten/kota se Sulawesi Selatan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, khususnya pada anak-anak usia 12-17 tahun.
"Insyaallah ini sudah reguler, nanti akan diikuti kabupaten/kota karena vaksin-vaksin kita sekarang sudah pendistribusian ke kabupaten/kota. Maka untuk pelaksanaan vaksinnya, itu kita kejar terus untuk memperoleh herd immunity di masyarakat," urainya.
BACA JUGA:
Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!