MAKASSAR - Seorang kakek di Banjarmasin berinisial SY melaporkan kematian cucunya ke pihak berwajib. SY melihat hal tidak wajar saat sang cucu, NM (4) meninggal di Rumah Sakit (RS).
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Alfian Tri Parmadi mengatakan, SY dan istri awalnya dihubungi orang tua menginformasikan bahwa NM tengah di RS pada Minggu, 2 Mei lalu.
BACA JUGA:
Sekitar pukul 17.30 WITA, SY dan istrinya menuju ke rumah sakit. Setiba di Rumah Sakit Bhayangkara mendapat kabar kalau korban sudah meninggal dunia.
SY kaget dan ingin langsung melihat korban di ruang rawat. Kemudian SY melihat korban yang sudah meninggal dunia, banyak lebam berwarna biru di bagian wajah dan perut.
Kompol Alfian menyebutkan, saat itu korban hanya memakai baju putih tank top dan pampers dibalut dengan selimut.
Kemudian SY dan istrinya serta lainnya langsung membawa korban ke rumah orang tua yang mengasuh korban sejak kecil sampai umur 4 tahun 7 bulan.
"Pada Senin, 3 Mei lalu korban yang sudah meninggal dunia di makamkan di daerah sekitaran Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru," kata Kompol Alfian dilansir Antara, Senin, 24 Mei.
Nah, melihat kejanggalan itu, SY melaporkan ke Satreskrim Polresta Banjarmasin. Awalnya, kematian sang cucu disebutkan karena mengalami kecelakaan sepeda.
"Menurut SY, korban ini tidak pernah naik sepeda. Kemudian kami lihat hasil rekam medik terlihat mencurigakan karena tidak seperti korban kecelakaan sepeda," ujar Kasat.
Datangkan tim forensik
Satreskrim Polresta Banjarmasin langsung bergerak usai menerima laporan ini. Senin hari ini, polisi mendatangkan tim forensik dari RSUD Ulin Banjarmasin didampingi Bidang Dokkes Polda Kalsel dan Urkes Polresta Banjarmasin untuk melakukan autopsi jenazah balita.
"Kami lakukan autopsi jenazah balita karena kepentingan penyidikan atas kasus dugaan penganiayaan yang saat ini masih dalam penyelidikan," kata Kompol Alfian. Dikatakannya, dalam pelaksanaan autopsi ini tim forensik RSUD Ulin Banjarmasin dipimpin oleh dr Mila sebagai dokter spesialis bedah.
Pelaksanaan otopsi dilakukan pada Senin pagi pagi sekitar pukul 09.30 WITA di Taman Pemakaman Umum CTN Pulau Beruang Banjarbaru.
"Autopsi ini kami lakukan buat mencari petunjuk dan alat bukti penyebab kematian korban," ucap Kasat Reskrim didamping Kanit PPA Ipda Mesya Ananda.
Kasat Reskrim terus mengatakan pelaksanaan autopsi ini diperkirakan berlangsung sekitar dua jam lebih.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!