Makassar—Facebook tengah mengujicoba fitur yang akan memperingatkan pengguna ketika ingin membagikan berita tertentu. Peringatan tersebut akan muncul pada layar pengguna yang menyebarkan tautan berita tanpa lebih dulu membacanya.
Peringatan tersebut menjadi upaya baru dari perusahaan guna mencegah penyebaran misinformasi dan hoaks pada platformnya. Seperti diketahui, Facebook sendiri sudah berulangkali menjadi korban penyebaran berita palsu selama beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:
Fitur baru Facebook ini menandai babak baru dari pertarungan yang sudah berlangsung lama antara perusahaan dengan informasi palsu. Lantas, akankah fitur tersebut akan berjalan efektif dan tepat guna?
Peringatan Pada Akun yang Kerap Membagikan Tautan Tanpa Membaca Terlebih Dulu
Raksasa media sosial ini membagikan pengumuman fitur baru tersebut melalui akun Twitter resmi Facebook Newsroom. Dalam cuitan yang dibagikan pada hari Senin, 10 Mei 2021, Facebook mengungkapkan bahwa mulai hari itu perusahaan tengah menguji fitur penyebaran artikel berita.
“Jika Anda membagikan link berita yang belum dibuka (dibaca, -red), kami akan menampilkan pemberitahuan agar Anda membuka dan membaca lebih dulu sebelum membagikannya,” tulis Facebook Newsroom lewat Twitter.
Facebook menjelaskan bahwa langkah ini diperlukan agar setiap pengguna bisa mengetahui isi dari artikel yang dibagikan. Sehingga, ke depan, penyebaran artikel dan berita palsu bisa diminimalisir.
Harus diakui, ini adalah langkah inovatif yang ditawarkan perusahaan. Selain mengajak pengguna untuk membaca berita, Facebook juga menjadikan penggunanya lebih bertanggung jawab terhadap artikel atau berita yang dibagikan.
Namun, tampaknya, pertempuran Facebook dan berita palsu masih berjalan panjang. Apalagi, bulan lalu, Facebook dan Twitter diketahui mencopot lebih dari 100 unggahan dan URL. Pencopotan tersebut merupakan respon perusahaan atas permintaan pemerintah dalam pencegahan penyebaran berita palsu seputar pandemi.
Juga Punya Fitur Lain untuk Mencegah Penyebaran Misinformasi
Seperti yang sudah disinggung di awal, ini bukanlah fitur pertama yang dikembangkan perusahaan. Bagaimanapun, pertarungan melawan penyebaran berita palsu merupakan jalan yang panjang dan penuh tantangan.
Bulan lalu, perusahaan juga meluncurkan fitur yang bertujuan mencegah penyebaran berita palsu. Fitur yang sudah bisa dipakai secara luas itu berfungsi untuk memberi label pada postingan pengguna. Tujuannya tentu saja agar pengguna tidak kebingungan ketika memilih antara berita palsu dan berita yang nyata.
“Kami yakin bahwa orang-orang harus tahu jika berita yang mereka baca berasal dari publikasi yang mungkin berada di bawah pengaruh pemerintah,” tulis Facebook seperti dilansir dari The Quint, Selasa, 11 Mei 2021.
Artikel ini pernah tayang di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!