Berita Sulsel Terbaru: Berkas 5 Tersangka Kasus Kosmetik Ilegal Segera Dilimpahkan Kejati Sulsel ke Pengadilan
DOK VIA ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) segera melanjutkan perkara kasus dugaan kosmetik ilegal terhadap lima orang tersangka setelah berkas penyelidikannya dinyatakan lengkap atau P21.

"Berkas perkara tersangka ditanyakan layak dilanjutkan ke tahap penuntutan di persidangan," ujar Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejati Sulsel Soertami, di Makassar dilansir ANTARA, Kamis, 14 Juli.

Tersangka masing-masing berinisial HCW (25), H (28), HM (31), HH (22), dan F (26). Kelima tersangka tersebut akan menjalani persidangan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Para tersangka disangkakan telah mengedarkan kosmetik tanpa izin edar dan melanggar Pasal 196 jo Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan atau Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Menurut Soetarmi, berdasarkan ketentuan KUHP, saat ini JPU masih menunggu penyerahan tersangka dan barang buktinya dari penyidik Polda Sulsel.

Selain dari lima tersangka, pihaknya juga menunggu penyerahan berkas perkara satu tersangka lainnya berinisial NI alias ST dari penyidik, setelah hasil pengembangan kasus termasuk mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPPD) yang diterima JPU Kejati pada 17 Juni 2022.

Puluhan kosmetik ilegal ditemukan

Para tersangka terancam hukuman pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp1 miliar. Pelaku juga dapat dijerat Pasal 106 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp1,5 miliar.

Sebelumnya, Tim Subdit I Industri dan Perdagangan (Indag) Ditreskrimsus Polda Sulsel menggerebek sebuah rumah toko (ruko) di Jalan Kakatua, Makassar pada Rabu, 20 April 2022.

Dari penggerebekan tersebut, puluhan kosmetik ilegal ditemukan, seperti tonik, krim wajah, cairan pembersih muka, beserta bahan baku dan wadah kosmetik kosong serta lembaran label merek ilegal siap edar. Ruko tersebut berkedok salon kecantikan sebagai modus menjual produk ilegalnya.

Sementara itu, data Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM Makassar merilis penemuan produk ilegal hingga Juni 2022, tercatat barang bukti disita hasil operasi sebanyak 32.797 pcs, dengan rincian produk kosmetik 3.343 pcs, produk pangan olahan sebanyak 2,415 pcs, dan produk suplemen kesehatan.