Rusia Beri Bantahan Atas Tuduhan Jual Gandum Curian dari Ukraina, Turki Langsung Gelar Penyelidikan
Ilustrasi ladang gandum. (Wikimedia Commons/Вадим Анохин)

Bagikan:

MAKASSAR - Melalui juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rusia menyebut pihaknya membantah tuduhan yang mengatakan mereka sebagai pencuri gandum dari Ukraina dan menjualnya ke berbagai negara, termasuk Turki.

Peskov mengomentari pernyataan dari Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu yang mengatakan, Ankara telah melakukan penyelidikan menyusul klaim Kyiv menyebut Rusia telah menjual 'gandum Ukraina curian ke Turki.

"Kementerian Luar Negeri yang harus ditanyai. Rusia tidak mencuri biji-bijian," kata Peskov kepada wartawan," dikutip dari TASS 24 April.

Kemarin, Menlu Cavusoglu menolak tuduhan Ukraina terhadap Ankara, karena diduga membeli gandum 'curian' dari Moskow. Dia menekankan, Turki menanggapi tuduhan tersebut dengan serius dan melakukan penyelidikan, meyakinkan jika gandum tersebut benar milik Rusia atau tidak.

"Tetapi kami juga menentang penjualan ilegal barang-barang Ukraina (curian), tidak mengizinkan penjualan mereka di Turki," tegas Menlu Turki.

"Kami menanggapi setiap klaim dengan serius dan melakukan investigasi berdasarkan klaim ini. Kami melihat bahwa pelabuhan keberangkatan kapal dan asal barang dalam catatan adalah Rusia, berdasarkan investigasi yang kami lakukan setelah klaim dibuat tentang Turki," terangnya dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss di Ankara, seperti melansir Reuters.

Sudah minta bantuan Turki

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 3 Juni sebelumnya, Duta Besar Ukraina untuk Turki Vasily Bodnar menyebut, Turki termasuk di antara beberapa negara yang membeli gandum yang diduga 'dicuri' oleh Rusia dari Ukraina.

Meski demikian dia menambahkan, pihaknya telah meminta bantuan Turki untuk mengidentifikasi dan menangkap orang-orang yang bertanggung jawab atas dugaan pengiriman tersebut.

Diketahui, Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global, sementara Rusia juga mengekspor pupuk dan minyak jagung dan bunga matahari Ukraina. Namun, pengiriman biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitamnya terhenti sejak Rusia menginvasi, dengan sekitar 20 juta ton biji-bijian tertahan.

PBB telah mengimbau kedua negara, serta tetangga maritim Turki, untuk membuat koridor laut bagi biji-bijian Ukraina yang akan diekspor dari Laut Hitam. Ankara, yang telah mendukung rencana yang dipimpin PBB, telah mengadakan pembicaraan dengan Moskow dan PBB, tetapi menjelaskan semua pihak perlu bertemu untuk mencapai kesepakatan akhir.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

 

Ikuti artikel dan berita Sulsel terkini, klik link berikut untuk update info terbaru.