MAKASSAR - Dalam beberapa pekan mendatang, Presiden Amerika Seriket Joe Biden dapat berbicara dengan koleganya dari China, Presiden Xi Jinping, mengenai masalah Korea Utara.
Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan di atas Air Force One pada Hari Kamis, saat mengikuti kunjungan kerja Presiden Biden ke Korea Selatan dan Jepang.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Tolak Rundingkan Rudal, Presiden Baru Iran Enggan Ketemu Presiden Biden
22 Juni 2021, 10:02 -
| EKONOMI
IHSG Selasa Berpotensi Melemah, Berikut Rekomendasi Saham untuk Investor
12 Oktober 2021, 15:09
"Saya tidak akan terkejut jika, dalam beberapa minggu mendatang, Presiden Biden dan Presiden Xi berbicara lagi," katanya seperti melansir Reuters 20 Mei.
Kim Jong Un siap lanjutkan pengujian bom nuklir
Sebelumnya, Sullivan berbicara dengan Yang Jiechi, penasihat kebijakan luar negeri utama untuk Presiden Xi pada Hari Rabu. Sullivan menyebutkan, dia menyampaikan langsung kepada diplomat senior tersebut keprihatinan AS tentang kegiatan nuklir dan rudal Korea Utara. Serta pandangan ini bukan untuk kepentingan China.
"Itu bukan kepentingan Amerika, dengan China harus mempertimbangkan untuk mengambil langkah apa pun yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan tindakan provokatif Korea Utara," ujarnya.
"Kami miliki timbal-balik yang baik mengenai hal ini," dia menambahkan dengan masalah mengenai Taiwan dan lainnya juga dibahas dalam pembicaraan tersebut.
Presiden Biden diketahui mendarat di Korea Selatan pada Jumat malam, dan bertemu dengan Presiden baru Yoon Suk-yeol, dengan Korea Utara sebagai agenda utama.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengabaikan pembekuan pengujian rudal balistik antarbenua, dan tampaknya siap untuk meneruskan pengujian bom nuklir, termasuk kemungkinan saat Presiden Biden berada di wilayah tersebut.