MAKASSAR - Pasangan ini semestinya sudah merancang pernikahan mereka pada 6 Mei mendatang di sebuah resto yang menghadap Sungai Dnieper. Namun invasi pasukan militer Rusia yang merangsek masuk ke sendi-sendi wilayah Ukraina membuat mereka terpaksa memajukan jadwal pernikahan.
Yaryna Arieva dan pasangannya, Sviatoslav Fursin, langsung memutuskan untuk segera mengikat ikatan cinta mereka. Sangat miris, di hari yang seharusnya paling bahagia ini justru berlangsung dengan latar belakang suara sirene serangan udara yang begitu memekakkan telinga mereka.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Roket Hizbullah Targetkan Markas Mossad, Pesawat Israel Kembali Gempur Lebanon Selatan
25 September 2024, 16:46 -
| BERITA
Rudal Yaman Picu Sirine Serangan Udara di Israel Tengah, Warga Kocar-kacir
15 September 2024, 13:16
"Itu sangat menakutkan," kata Arieva seperti dilansir dari CNN, Kamis 24 Februari.
"Ini adalah momen paling bahagia dalam hidup Anda, dan Anda pergi keluar, dan Anda mendengarnya," lanjut dia yang kini berusia 21 tahun.
Awal rencana menikah pada 6 Mei
Jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mengawali operasi skala penuhnya, Arieva dan Fursin berencana untuk menikah pada 6 Mei. Dan perayaannya diselenggarakan di sebuah restoran yang menghadap ke Sungai Dnieper.
"Hanya kami dan sungai dan lampu-lampu indah," jelas dia.
Jika ditanya soal masa depan, dengan kompak mereka menjawab tidak tahu apa yang bakal terjadi. Tapi satu yang pasti, Arieva dan Fursin tidak akan ikut dengan ratusan ribu warga Ukraina yang sudah berbondong-bondong meninggalkan negaranya mencari tempat lebih aman.
Setelah pernikahan mereka, Arieva dan Fursin bersiap untuk pergi ke Pusat Pertahanan Teritorial setempat untuk bergabung dalam upaya membantu membela negara.
Sebenarnya perang bagi Ukraina bukanlah hal yang baru. Momok perang telah membayangi Ukraina selama bertahun-tahun. Namun tetap saja mereka dibuat kaget dengan invasi Rusia.
Kondisi terkini di Ukraina
kini pasukan Rusia hanya berjarak sekitar 20 mil dari Kyiv. Pasukan mekanik Rusia sudah memasuki Ukraina melalui Belarus yang berada di sekitar 20 mil (32 kilometer) dari Kyiv.
Pasukan Rusia ini memasuki Ukraina dengan target ke Kyiv dengan tujuan mengepung kota dan coba menggulingkan pemerintah Ukraina.
Citra satelit juga menunjukkan lusinan kendaraan telah bergerak melintasi jembatan ponton dekat Chernobyl. Konvoi panjang kendaraan telah dipindahkan melintasi jembatan ponton militer di atas Sungai Pripyat dekat perbatasan Ukraina-Belarusia, menurut citra satelit baru dari Capella Space.