MAKASSAR - Aksi seorang pria yang mengejek organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) viral di media sosial. Video pria tersebut diunggah di akun TikTok @Median_Manaru.
Dalam video berudurasi 50 detik, sebagaimana dilihat VOI pada Kamis, 17 Januari, si pria menyatakan jika ormas PP itu adalah kelompok yang hanya bisa memalak, markir dan mabuk (3M). Si pria juga menyebut PP berjuang untuk mencari nasi bungkus.
“Selain itu, dia juga mengatakan Ormas PP bergerak untuk mencari nasi bungkus, Moto: dimana hajatan disitu ada kita, jangan kendor Utamakan 3M , Malak, Markir, Mabok. Bukan saya ya pak, ada tuh namanya..TNI menjaga kedaulatan dan NKRI mengayomi masyarakat….** menjaga perbatasan alfamart dan Indomaret Berlatih seperti kopasus, bergerak cari nasi bungkus, semangat pejuang 2 ribu," sebut Median dalam video tersebut.
Setelah kejadian itu, tak lama kemudian video viral. Beredar kembali di media sosial akun twitter @txtdariorangberseragam yang menunjukkan permintaan maaf dari pria yang menyinggung tersebut.
“Surat pernyataan saya yang bertandangan dibawah ini Median Manaru dengan adanya beredar video yang saya buat terkait yang menghina atau menyingung PP yang viral media sosial, dengan ada narasi dimana hajatan disitu ada kita utama 3M (malak, markir, mabok) mengjaga perbatasan alfamart dan indomart, berlatih seperti kopasus bergerak mencari nasi bungkus, pejuang 2 ribu. Atas pebuatan bodoh, saya meminta maaf atas perbutan tesebut kepada organisasi masyarakat pemuda pancasila Berjanji tidak akan mengulangi lagi perbutan menyingung ORMAS PP dan Ormas lainnya, jika saya mengulangi lagi, saya siap diproses hukum yang berlaku,”
Masalah diselesaikan secara kekeluargaan
Dihubungi secara terpisah, Kapolresta Kabupaten Tangerang, Kombes Zain Dwi Nugroho mengonfirmasi adanya video permintaan maaf tersebut. Peristiwa itu terjadi di Polsek Tigaraksa pada Selasa, 15 Februari malam.
“Bahwa masalah tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara kedua belah pihak dan di buat surat pernyataan,” kata Zain Kamis, 17 Februari.
Sementara itu, Ketua MPC PP menjelaskan, Median membuat video tersebut karena hanya ingin viral di media sosial.
“Biasanya, iseng. Biar viral di medsos dia,” kata Zulkarnaen saat dihubungi, Kamis, 17 Februari.
Ia juga menyebutkan, bila pihaknya dengan Median telah menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan.
“Dia menyerahkan diri di polsek (Tigaraksa), kita himbaun nasehatin lagi. Engga ada untungnnya kan bikin itu. Sudah, dia sudah buat surat pernyataan, dia mengaku khilaf,” tandasnya.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!