MAKASSAR - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar pertemuan dengan sejumlah warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo untuk menjelaskan duduk perkara terkait rencana pembangunan waduk atau Bendungan Bener yang menjadi salah satu proyek strategis nasional pemerintah pusat.
Selain menjelaskan rencana pembangunan Bendungan Bener, Ganjar juga memohon maaf kepada warga Wadas serta meminta agar warga mau mengutamakan musyawarah mufakat.
"Tidak usah saling menyakiti hati perasaan warga, diajak rembugan semuanya, nanti panjenengan yang sudah mendapat ganti rugi, uangnya jangan dipakai sembarangan, untuk beli tanah atau rumah pengganti," kata Ganjar kepada warga Wadas. Rabu 9 Februari.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Kontradiksi Temuan Komnas HAM dan Menko Polhukam Tentang Kekerasan di Desa Wadas
14 Februari 2022, 08:24 -
| BERITA
Pemerintah Pastikan Pengukuran Tanah Proyek Waduk Bener di Desa Wadas Tetap Dilanjutkan
09 Februari 2022, 18:09 -
| BERITA
Ganjar Pranowo Meminta Maaf ke Warga Purwerejo dan Wadas, Siap Bertanggungjawab
09 Februari 2022, 11:08
Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu menyatakan bahwa dirinya merasa prihatin atas peristiwa yang terjadi di Wadas, Kecamatan Bener, termasuk mengenai adanya sejumlah warga yang diamankan oleh polisi.
Terkait dengan hal itu, Ganjar mengimbau kepolisian untuk membebaskan warga.
"Saya intens komunikasi dengan kapolda, wakapolda dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo, khususnya Wadas. Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," ujarnya.
Buka ruang dialog untuk masyarakat
Ganjar mengungkapkan sudah menjalani proses panjang terkait rencana pembangunan Bendungan Bener. Selama proses itu, pihaknya membuka ruang dialog kepada masyarakat dengan lebar, khususnya warga yang masih menolak.
"Beberapa kali kami mengajak Komnas HAM, karena Komnas HAM menjadi institusi netral untuk menjembatani. Kami minta mereka yang setuju dan belum setuju dihadirkan, tapi kemarin saat dilakukan dialog, pihak yang belum setuju tidak hadir," katanya.
Ganjar mengaku sangat menunggu-nunggu adanya dialog antarpihak, sehingga ruang penyampaian pendapat bisa dibuka lebar pada semua pihak.
"Kami sangat menunggu-nunggu sehingga kami bisa memberi ruang, bisa mendengarkan apa yang kemudian kami sampaikan dan kami jawab. Kami selalu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi agar pekerjaan ini mulus," ujar Ganjar.