Ardinia Wirasti Kembangkan Sisi Kemanusiaan dalam Film Kamu Tidak Sendiri, Tayang 17 Februari Mendatang
Poster Kamu Tidak Sendiri (MNC Pictures)

Bagikan:

Makassar--Ardinia Wirasti tak sabar menanti film Kamu Tak Sendiri ditayangkan di bioskop Tanah Air pada 17 Februari 2022. Lantaran adanya pandemi pada 2020, perjalanan syuting film produksi MNC Pictures tersebut sempat terhambat, namun pada akhirnya bisa ditayangkan. Dalam film Kamu Tidak Sendiri, Ardinia Wirasti beradu akting dengan Ganindra Bimo dan Rio Dewanto.

Bagi Ardinia Wirasti, cerita dalam film Kamu Tidak Sendiri sangat menarik untuk diikuti. Sebab, kisah ini paling berani mengembangkan sisi kemanusiaan dari diri manusia yang diwakili oleh kejadian berlatar belakang bencana di perkotaan.

"Sebenarnya sesimple ceritanya, menarik banget dan aku belum pernah dengar cerita begini untuk film Indonesia. Kamu Tidak Sendiri sangat berani mengembangkan kemanusiaan itu ketika karakternya ada di dalam bencana alam, sisi kemanusiaannya diuji. Apalagi berada di ruang sempit," ujar Adinia Wirasti saat dihubungi Jumat, 14 Januari.

Sinopsis cerita

Dalam film tersebut, Adinia berperan sebagai Mira. Mira adalah seorang perempuan karier yang ambisius. Ia sering dianggap tidak mampu memiliki posisi yang diraihnya di tempatnya bekerja. Namun Mira tidak memedulikan anggapan tersebut.

Sampai suatu ketika, gempa yang melanda, membuatnya terjebak dalam sebuah lift bersama seorang lelaki yang tidak disukainya. Selanjutnya, dalam kondisi yang mencekam, banyak hal terjadi di dalam lift tersebut. Untuk lebih mendalami karakternya dalam situasi yang seperti itu, Ardinia mengaku melakukan riset yang mendalam.

"Prosesnya sekitar sampai satu bulan setengah. Aku coba riset jika terisolasi dalam ruangan sempit seperti apa, terutama dari sisi psikologisnya," terang Ardinia.

Secara garis besar, cerita dalam film Kamu Tidak Sendiri dapat dianalogikan seperti masyarakat pada umumnya dalam menghadapi pandemi. Berada di ruang terbatas dalam karantina atau isolasi, membuat banyak hal bisa terjadi.

"Gambarannya seperti terjadi di dunia ini saat pandemi, ketika manusia karantina di ruang terbatas, pasti akan mengubah sesuatu. Paling tidak menantang dirinya untuk memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan sebelumnya," ujar Ardinia Wirasti.