MAKASSAR - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menyatakan apresiasi terhadap kembalinya Rock in Solo. Sebelum hiatus selama lima tahun, Rock in Solo adalah acara musik tahunan yang pertama kali diselenggarakan pada 2004.
Putra pertama Presiden Joko Widodo ini memberikan apresiasi kepada penyelenggara dan para musisi yang ikut terlibat dalam acara tersebut. "Terima kasih mendukung insiasi saya, yakni menyelenggarakan lagi event ini. Meski pandemi tidak boleh berhenti," katanya dikutip dari ANTARA, Senin, 22 November.
BACA JUGA:
Perhelatan Rock in Solo akan diadakan pada bulan Desember 2021 dengan menghadirkan kolaborasi musik cadas antara gamelan Jawa dengan komposer Gondrong Gunarto. Penyelenggara Rock in Solo Stephanus Adjie di Solo, menjelaskan grup musik metal asal Solo Down For Life akan menjadi penampil pertama.
"Kemudian terhenti selama lima tahun karena beberapa hal. Ya memang mungkin harus berhenti dulu, baru tahun 2021 ini mas Gibran ingin festival di Solo digiatkan lagi, salah satunya Rock in Solo. Makanya untuk tahun ini kami usung tajuk Apokaliptika: A Journey of Rock in Solo," katanya.
Campur gamelan Jawa
Adapun untuk musik gamelan, pemusik Gondrong akan menciptakan musik campuran gamelan Jawa, Banyuwangi, dan gamelan sekaten.
"Sedangkan untuk beberapa seniman lain yang juga terlibat di antaranya penyanyi keroncong Endah Laras. Ini pertama kalinya kami kolaborasi dengan penyanyi keroncong. Selain itu ada pula penari Luluk Ari dan Wawin Laura," katanya.
Ia menyebutkan, dilibatkannya lintas generasi dan lintas genre bertujuan untuk mengembalikan marwah Rock in Solo, yakni perhelatan musik yang lahir dari Kota Solo.
Namun mengingat acara dilangsungkan di tengah pandemi COVID-19, dikatakannya, nantinya akan ada pembatasan jumlah penonton sehingga acara dilaksanakan secara daring dan luring. Ia mengatakan untuk luring, konser Rock in Solo akan diselenggarakan secara langsung di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo pada 18 Desember 2021.
"Setelah kami berkoordinasi dengan Satgas COVID-19, penonton maksimum 500 orang dan mereka harus duduk. Nantinya sebelum masuk ke arena konser mereka harus menjalani tes antigen terlebih dahulu," katanya.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!