MAKASSAR - Pada hari ini Senin 15 November, Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah setelah akhir pekan lalu ditutup di zona merah, dengan kata lain merosot 40,288 poin atau 0,60 persen ke level 6.651,054.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG ditutup melemah setelah sempat membentuk level baru all-time high. Pergerakan diperberat kekhawatiran akan isu inflasi dari AS, serta antisipasi tapering yang akan dilakukan Federal Reserve (The Fed).
BACA JUGA:
-
| EKONOMI
IHSG Rabu Diprediksi Menguat, Ini 3 Saham yang Direkomendasikan Ahli
17 November 2021, 08:08 -
| EKONOMI
IHSG Rabu Diperkirakan Melemah, Perkembangan COVID-19 Varian Omicron Pengaruhi Pelemahan
01 Desember 2021, 09:09 -
| EKONOMI
IHSG Rabu Diprediksi Lanjutkan Pelemahan, 3 Saham Berikut Direkomendasikan Ahli
26 Januari 2022, 08:11
Untuk perdagangan di awal pekan, Dennies memperkirakan, IHSG bakal melanjutkan pelemahan dengan level support di 6.626 hingga 6.606. Sementara, level resistance di 6.694 hingga 6.738.
"Secara teknikal candlestick membentuk long black body dengan volume yang cukup tinggi dan stochastic yang membentuk deadcross diperkirakan pergerakan akan cenderung melemah," jelas Dennies dalam risetnya.
Rekomendasi saham
Adapun investor akan terus mencermati inflasi Amerika Serikat serta rencana tapering. Sementara dari dalam negeri, investor akan mencermati rilis data neraca perdagangan.
Di tengah pergerakan IHSG yang diprediksi melemah, Dennies merekomendasikan kepada para investor untuk melihat saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!
Terkait
