Seorang Kakek di Makassar Bunuh Anaknya Sendiri yang Sedang Tidur dengan Balok Kayu Gara-gara Tersinggung
FOTO VIA ANTARA

分享:

MAKASSAR - Aparat Kepolisian Sektor Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan meringkus seorang kakek berinisial R (70) yang diduga membunuh anak kandungnya bernama Rusli (42).

Pelaku merasa tersinggung saat direndahkan anaknya sendiri di rumah korban, Jalan Sinassara, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Pelaku memukul kepala korban, menggunakan balok kayu ukuran 12x12 sentimeter dengan panjang kurang lebih satu meter yang mengakibatkan korban meninggal dunia di TKP (Tempat Kejadian Perkara)," ujar Kapolsek Tallo Kompol Badollahi dikutip dari Antara, Jumat, 24 Juni.

Ia menjelaskan tindak kekerasan yang menghilangkan nyawa orang itu berawal dari kedatangan R di kampungnya di Kabupaten Bone, yang selanjutnya mendatangi rumah anaknya di Jalan Sinassara Makassar, untuk bersilaturahmi. 

Namun, anaknya itu merasa keberatan dengan kehadiran ayahnya sehingga mengeluarkan ucapan yang tidak menyenangkan dari seorang anak kepada ayahnya, hingga terjadi pertengkaran.

"Maksudnya menyusahkan artinya, mungkin dengan kedatangan orang tuanya dari kampung terbebani ini anak, sehingga terjadi cekcok di antara mereka," ujar Kompol Badollahi. 

"Pada tadi pagi, setelah si ayah pulang salat subuh, dan kembali ke rumah itu, melihat anaknya sedang tidur di sofa, lalu memukul dengan balok tadi. Pelakunya saat ini sudah diamankan di Polsek Tallo, dan dalam proses pemeriksaan," ujarnya menambahkan.

Pelaku diselidiki lebih mendalam

Usia kejadian tersebut, tim forensik menjalankan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk selanjutnya membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum et repertum, mengingat luka korban berada di bagian kepala. 

Selanjutnya, jenazah korban telah dipulangkan ke rumah duka untuk proses pemakaman.

Penyidik kepolisian juga masih melakukan penyelidikan secara mendalam terhadap pelaku, termasuk untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan kejiwaan.

Secara terpisah, anak korban Fadwan mengatakan dirinya baru melihat ayahnya berada di sofa dengan luka parah di kepala, saat hendak keluar rumah menuju tempat kerja, sementara anggota keluarga lainnya masih tidur.  

Dia menduga kakeknya mengambil balok lalu memukul kepala korban yang sedang tidur di sofa rumahnya. 

"Bapak ku sementara tidur, dia tidur lalu dia di hantam, dipukul kepalanya tiga kali. Masalahnya tidak ada, tiba-tiba di pukul. Ini kakek ku tidak ada gangguan jiwanya. Tiba-tiba dia hantam, tidak tahu apa salahnya," tuturnya.