Tuntut Ganti Rugi, Rumah Ustaz Yusuf Mansur Didatangi Massa Ramai-Ramai, Gun Romli: Jangan Sampe Agama Dipakai Buat Bisnis
Ustaz Yusuf Mansur (Instagram @yusufmansurnew)

分享:

MAKASSAR - Sejumlah orang mendatangi rumah Jamaan Nurchoti Mansur atau Ustaz Yusuf Mansur yang berada di kawasan Kota Tangerang beramai-ramai. Mereka menuntut pertanggungjawaban Yusuf Mansur terkait investasi tambang.

Politikus PSI Guntur Romli memberikan tanggapan terhadap aksi geruduk puluhan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur yang merasa tertipu tersebut. Dia menyebutkan kejadian itu bisa menjadi pelajaran untuk masyarakat.

"Semoga jadi pelajaran," kata pria yang karib disapa Gun Romli itu lewat akun Twitternya, @GunRomli, Selasa 21 Juni.

Menurutnya, masyarakat dapat mengambil pelajaran dari kejadian ketidakjelasan program investasi yang diikuti oleh 250 pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata itu.

"Jangan sampe agama trus dipake buat bisnis yang ujung-ujungnya malah merugikan," ujar Gun Romli.

Rumah Ustaz Yusuf Mansur di kawasan Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, digeruduk kurang lebih 30 orang pada Senin, 20 Juni. Aksi tersebut didampingi Yayasan Pelita Lima Pilar.

Kabur ke Yaman atau Singapura

Sekretaris Yayasan Pelita Lima Pilar Herry M Joesoef menjelaskan, massa mendatangi rumah ustaz terkenal itu bertujuan untuk menuntut Yusuf Mansur untuk diajak berdialog.

"Yang tadi datang perwakilan saja, sekitar 30-an orang. Kan tidak semua orang yang punya kaitan dengan Yusuf Mansur secara fisik berani menghadapinya. Premannya aja banyak tadi di sana, total semuanya ada 250 orang," kata Herry saat dikonfirmasi, Senin, 20 Juni.

Herry menuturkan, jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur sudah berusaha untuk bertemu dengan Yusuf Mansur. Namun sang ustaz selalu berhalangan hadir meski undangan telah disampaikan.

"Undangannya dua kali tidak datang. Kita datangi, ngacir. Enggak tahu kabur ke mana. Satu versi, versi polisi menyebut bahwa dia ada di Yaman. Versi yang lain, saya dapatkan, dia kabur sama keluarganya ke Singapura sekarang. Enggak tahu yang benar yang mana," tutur Herry.

相关新闻