Antisipasi Aktivis Eks HTI dan FPI yang Bergerak Senyap, Menag Imbau Banser dan GP Ansor Bersiaga
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas di hadapan anggota GP Ansor. (Antaranews)

分享:

MAKASSAR - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor sekaligus Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengimbau GP Ansor dan Banser untuk siaga terhadap potensi yang mampu merusak pluralisme di Tanah Air.

Dia meyakini masih ada jejak-jejak aktivis mantan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan eks Front Pembela Islam (FPI) yang berkeliaran untuk menghancurkan kebhinekaan.

Hal itu diungkapkan Yaqut saat Konferensi Besar (Konbes) XXV GP Ansor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang berlangsung dari 30-1 April 2022.

"Jadi konsep kongres ke depan itu benar-benar mengantisipasi situasi kebangsaan yang semakin menurut saya tidak mudah. Tantangan kebinekaan masih saja muncul, tantangan itu masih saja muncul, kemudian kelompok-kelompok agama yang menggunakan sebagai tool atau alat untuk memperjuangkan kepentingannya juga masih masif gerakannya," kata Yaqut, dikutip dari YouTube Gerakan Pemuda Ansor, Kamis 31 Maret.

Dia menjelaskan, HTI dan FPI sudah resmi dibubarkan pemerintah. Kegiatan kedua eks ormas itu telah dinyatakan ilegal. Namun, Yaqut mengatakan, aktivis kedua eks ormas itu masih terus bergerak dalam senyap.

"Meskipun kita mampu membubarkan HTI dan FPI bersama pemerintah, tetapi mereka masih berkelindan di bawah tanah, masih bergerak dengan cara mereka, ini pekerjaan-pekerjaan semua nih, ini tolong dipikirkan," tuturnya.

Perlunya sinergi semua pihak

Yaqut menyebutkan, untuk menghalau kegiatan eks anggota HTI dan FPI diperlukan sinergi dari semua pihak. Dia menegaskan Banser dan GP Ansor wajib membantu pemerintah demi mempertahankan kebhinekaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Tentu kita tidak bisa membiarkan aparatur negara untuk menghadapi mereka sendiri, eks HTI, eks FPI yang sejenis, gitu ya. Kita tidak bisa serahkan kepada aparatur negara untuk menghadapinya sendiri," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Yaqut mengungkapkan Konbes XXV GP Ansor akan merumuskan kebijakan-kebijakan penting mengenai antisipasi GP Ansor terhadap pandemi COVID-19. Sejumlah kebijakan yang dinilai usang juga akan di-review kembali sehingga tidak lagi diterapkan.

"Di Konbes sebelumnya kita akan periksa kembali apakah ada aturan yang sudah tidak sesuai lagi dengan saat dan situasi sekarang, yang perlu direview atau tidak. Nanti kita bahas," tandasnya.