JAKARTA – Meta berupaya membantah tuduhan monopoli dalam sidang yang diadakan pada Selasa, 15 April waktu setempat. Kali ini, perusahaan tersebut menyinggung tentang penggunaan aplikasi pesan dari Apple.
Dalam slide pembelaan yang ditampilkan saat sidang, mengutip dari laporan The Verge, Meta membantah bahwa mereka telah memonopoli perangkat digital. Perusahaan yang menaungi WhatsApp itu berusaha membuktikan bahwa aplikasi lain lebih unggul.
Salah satu slide presentasi menampilkan data penggunaan perangkat mingguan di iOS. Data tersebut menunjukkan bahwa persentase perangkat yang menggunakan aplikasi Meta masih lebih rendah dibandingkan aplikasi iMessage. Berikut ini datanya.
- iMessage digunakan 88,39 persen perangkat.
- Instagram digunakan 48,19 persen perangkat.
- Facebook Messenger digunakan 37,55 persen perangkat.
- WhatsApp digunakan 36,76 persen perangkat.
Dari data ini, Meta ingin membantah pandangan Komisi Perdagangan Federal (FTC) bahwa aplikasi perpesanan berbeda dari platform sosial pribadi. Pasalnya, perangkat pesan bawaan dari Apple tetap lebih banyak digunakan oleh pengguna iOS.
BACA JUGA:
Selain itu, slide presentasi Meta juga menampilkan kutipan pernyataan dari Direktur Pemasaran Produk Apple Ronak Shah menyatakan. Shah mengatakan bahwa iMessage lebih diandalkan untuk berkomunikasi dibandingkan aplikasi perpesanan lain.
"Salah satu 'kasus penggunaan utama' iMessage adalah untuk memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan orang-orang yang mereka kenal dalam kehidupan mereka," kata Shah.
Kesimpulan dari data ini adalah Meta tidak dapat memonopoli aplikasi perpesanan Apple, yakni iMessage, meskipun banyak orang yang menggunakan WhatsApp atau Facebook Messenger. Untuk memperkuat pembelaannya, Meta juga menyoroti persaingan aplikasi dengan TikTok, YouTube, hingga Snapchat.