Hyundai Bakal Gunakan Pengenalan Objek Komputasi Kuantum di Mobil Otonomnya
Hyundai di masa depan akan memiliki teknologi yang dapat lebih akurat mengenali objek untuk mobil otonomnya, (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Hyundai di masa depan akan memiliki teknologi yang dapat lebih akurat mengenali objek untuk mobil otonomnya, terobosan ini bertujuan untuk memberikan keselamatan pada pengemudi.

Oleh karena itu, IonQ pemilik teknologi tersebut mengumumkan perluasan hubungannya dengan Hyundai demi menerapkan teknologi berbasis komputasi kuantum pada mobil otonom guna memudahkannya mengenali objek di dunia nyata.

Sejatinya, keduanya telah berkolaborasi lebih dahulu pada awal tahun ini, di mana teknologi kuantum IonQ digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya baterai kendaraan listrik (EV) Hyundai.

IonQ berharap bahwa penerapan pembelajaran mesin kuantum untuk sistem visi komputer di dalam kendaraan akan memungkinkan kendaraan otomatis dan yang dikendalikan manusia untuk lebih mengenali objek di jalan, serta keselamatan dan mengemudi otonom.

"Dari bermitra dalam penelitian baterai untuk kendaraan listrik hingga klasifikasi gambar dan penelitian deteksi objek untuk mengemudi otomatis, kami berharap untuk melihat komputer kuantum menjadi bagian yang lebih integral dalam mengembangkan solusi transportasi baru," ungkap presiden dan CEO IonQ, Peter Chapman seperti dikutip dari ZDNet, Kamis, 21 April.

Menurut Chapman, IonQ berencana menggunakan komputer kuantum Aria untuk tugas terbaru ini, yakni sebuah sistem dengan 20 qubit algoritmik yang disebutnya komputer kuantum paling kuat di industri berdasarkan tolok ukur industri berorientasi aplikasi standar.

Dua perusahaan ini mengklaim bahwa mereka telah mengklasifikasikan 43 jenis rambu jalan yang berbeda untuk dikenali dengan menggunakan teknologi pembelajaran mesin kuantum.

Fase berikutnya dari kolaborasi akan fokus membawa peningkatan visi komputer berbasis kuantum ke lingkungan pengujian dunia nyata Hyundai, dalam upaya untuk mensimulasikan berbagai skenario mengemudi yang praktis.

Sepertinya, perusahaan berharap fase ini akan menunjukkan bagaimana penerapan pembelajaran mesin kuantum ke sistem visi komputer dapat menguntungkan pengemudi dan kendaraan otomatis.

Selain itu, keduanya juga akan menerapkan pemrosesan kuantum untuk tugas membantu sistem Hyundai mengenali lebih banyak objek 3D dan potensi bahaya, termasuk jenis rambu jalan baru, pejalan kaki, dan pengendara sepeda ke depannya.