Ricky Hatton Sempat Ingin Bunuh Diri Pasca Kalah dari Floyd Mayweather dan Manny Pacquiao
Petinju asal Inggris, Ricky Hatton. (Foto: Twitter @HitmanHatton)

Bagikan:

JAKARTA – Mantan petinju Ricky Hatton pernah ingin bunuh diri setelah ia menderita kalah dari dua legenda tinju, Floyd Mayweather dan Manny Pacquiao.

Saat mengalami kekalahan itu, petinju asal Manchester 44 tahun itu berada di puncak dunia sebagai juara dunia kelas welter ringan IBO dan The Ring.

Dia naik ke kelas welter dan dihentikan oleh Mayweather pada tahun 2007, lalu menyerahkan gelar juara dunianya kepada Pacquiao dua tahun kemudian.

Pasca dua kekalahan itu, Hatton harus berjuang dengan kesehatan mentalnya. Sampai-sampai dia merasa ingin bunuh diri saat ia merasa hidupnya sudah begitu hancur.

"Dalam pikiran saya sendiri, saya berpikir semua orang menertawakan saya setelah kalah dari Mayweather. Saya merasa malu," kata dia dilansir The Sun.

Keadaan menjadi lebih buruk setelah juga menderita kekalahan saat bersua Pacquiao. Setelah menderita dua kekalahan itu, dia bahkan sampai bertengkar dengan kedua orang tuanya dan sang pelatih Billy Graham.

"Saya sempat ingin bunuh diri. Hal itu menggerogoti diri saya. Saya tidak peduli apakah saya hidup atau mati. Saya berpikir, semuanya sudah berakhir bagi saya," ujar Hatton.

"Tidak ada tinju, tidak ada orang tua yang bisa diajak bicara, tidak ada Billy Graham yang bisa diajak bicara. Setelah kekalahan dari Pacquiao adalah saat terburuk," lanjutnya lagi.

Hatton kembali untuk pertarungan profesional terakhirnya pada tahun 2012. Namun, ia kembali menderita kekalahan knock out (KO) melawan Vyacheslav Senchenko di kota kelahirannya.

Setelah itu, ia memasuki masa paling sulit karena terjerembab dengan penyalahgunaan zat termasuk alkohol dan obat-obatan. Itu juga semakin depresi serius sebelum bantuan dan untungnya bisa mengubah hidupnya.

Setelah berhasil keluar dari masa sulit, Hatton pun memutuskan menjadi seorang advokat. Sejak itu, ia mulai mendorong orang-orang untuk berbicara tentang pentingnya kesehatan mental.

"Kesehatan mental sangat penting. Saya telah berbaikan dengan Ibu dan Ayah serta Billy Graham. Lihatlah semua hal indah itu. Jika saya bunuh diri, lihatlah apa yang akan saya lewatkan," kata dia.