Bangganya Erick Thohir kepada Telkomsel hingga Mengapresiasi Hadirnya Konser Virtual Godbless di MAXstream
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku bangga dengan Telkomsel yang mampu menghadirkan layanan digital untuk mendukung industri kreatif di Indonesia.

"Kementerian BUMN sangat bangga Telkomsel dapat menghadirkan layanan digitalnya untuk mendukung industri kreatif di Indonesia, dalam hal ini dengan menghadirkan konser yang digelar secara virtual di platform MAXstream," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Rabu 1 September.

Menteri BUMN berharap dengan dukungan teknologi digital ini, para pelaku industri musik Indonesia memiliki peluang lebih luas untuk tetap berkarya, terlebih di masa yang tantangan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, dengan memaksimalkan pemanfaatan keunggulan teknologi digital.

Kementerian BUMN mengapresiasi Telkomsel atas dukungan yang diberikan kepada perayaan eksistensi band Godbless yang telah berkarya selama 48 tahun di industri musik Indonesia. Band legendaris Godbless pada menggelar konser yang bertajuk "Godbless 48th Anniversary: Mulai Hari Ini" pada 31 Agustus malam di mana Telkomsel mengambil peran dengan menghadirkan konser virtual tersebut pada layanan video streaming MAXstream.

Erick Thohir mengatakan bahwa Kementerian BUMN juga turut mengapresiasi band legendaris Godbless atas kontribusi dan konsistensinya dalam memajukan industri musik Indonesia selama 48 tahun ini.

"Semangat yang selama ini terus diusung band Godbless diharapkan tidak hanya dapat selalu menginspirasi para pelaku industri kreatif di Indonesia untuk tetap menghasilkan karya berkualitas, namun juga segenap institusi BUMN di Indonesia untuk mengambil peran terdepan dalam menghadirkan layanan unggulannya untuk mendorong kemajuan bangsa di segala bidang," katanya.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir ingin Telkom dan Telkomsel menjadi aggregator konten lokal baik di dunia film, musik, dan lain-lain. Hal tersebut, menurut Erick, merupakan salah satu cara untuk membantu membangun ekosistem bagi dunia perfilman Indonesia.

Cara lainnya adalah Kementerian BUMN berencana mengubah Produksi Film Negara atau PFN menjadi lembaga pembiayaan bagi film-film Indonesia. Erick tidak ingin PFN sebagai perusahaan BUMN menjadi pesaing yang membuat film.