4 Poin Penyebab Sistem Penjualan Tiket Konser Dianggap Merugikan Musisi dan Penonton
Jason Mraz (Instagram @jason_mraz)

Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 280 musisi Amerika Serikat ikut menyuarakan adanya perbaikan praktik penjualan tiket konser musik. Mereka meminta Komite Senat untuk Perdagangan, Ilmu Pengetahuan dan Transportasi untuk membantu memperbaiki masalah dengan mendukung Fans First Act.

Ada empat poin yang coba disampaikan dalam surat tersebut. Poin pertama menyoroti fenomena dimana ada pihak yang membeli tiket untuk menjualnya dengan harga lebih tinggi. Mereka disebut sebagai “pengecer predator”.

“Hubungan antara artis dan penggemar, yang merupakan tulang punggung seluruh industri musik, terputus. Tidak ada yang lebih peduli pada penggemar selain artis. Ketika pengecer predator mengambil tiket bernilai lebih dulu dari para penggemar untuk dijual kembali dengan harga yang melambung di pasar sekunder, para artis kehilangan kemampuan untuk terhubung dengan penggemar mereka yang tidak mampu untuk hadir,” bunyi poin pertama dalam surat yang ditulis pada Kamis, 25 April.

Pada poin kedua, para musisi menyoroti sistem penjualan tiket dengan strategi penjualan yang dinilai menipu pembeli.

“Penggemar terpikat oleh URL yang menipu dan taktik periklanan yang menyamarkan penjualan kembali dan mengelabui konsumen agar membayar hingga 20 kali nilai nominalnya - sering kali ditampilkan nilai tiket saat masih tersedia,” bunyi poin ketiga.

Greenday
Greenday (Instagram @greenday)

Kemudian, pada poin ketiga dan keempat dibahas bagaimana “pengecer predator” menjual tiket yang tidak sah, bahkan dapat menghasilkan uang lebih besar dari artis yang tampil.

“Tiket spekulatif. Ketika pengecer predator mendaftarkan tiket untuk sebuah pertunjukan bahkan sebelum tiket tersebut mulai dijual atau tidak memiliki tiket di tangan. Ini disengaja untuk menipu dan terlalu sering mengakibatkan penggemar muncul di suatu tempat tanpa tiket yang sah.”

“Pengecer predator tidak berinvestasi dalam menciptakan pengalaman live yang luar biasa atau mengembangkan ekosistem musik live. Mereka hanya mengambil keuntungan dari kerja keras artis, venue, dan kru. Faktanya, pengecer dan platform tiket sekunder sering kali mendapatkan keuntungan lebih banyak dari karya seniman tersebut dibandingkan dari seniman itu sendiri.”

Adapun, musisi yang ikut menandatangani surat tersebut adalah antara lain Billie Eilish, Dave Matthews, Diplo, Becky G, Duran Duran, Fall Out Boy, Finneas, Graham Nash, Green Day, Nile Rodgers, ODESZA, Chappell Roan, Cyndi Lauper, Indigo Girls, Jason Mraz, Sia, Sylvan Esso dan Lorde.