Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah mendukung penuh kehadiran Tol Cinere-Serpong. Jalan bebas hambatan itu dianggap mampu membawa banyak manfaat. Namun, pembangunannya tak mulus-mulus saja. Pemerintah dengan pengelola tol ikut bergerak melakukan pembebasan lahan milik warga.

Korbannya bejibun. Mat Solar, salah satunya. Pemeran utama sitkom Bajaj Bajuri itu harus merelakan lahannya digusur demi pembangunan. Ia dijanjikan dana ganti rugi Rp3,3 miliar. Belakangan dana besar yang dijanjikan tak pernah diterimanya. Pengelola tol pun dikecam.

Kehadiran jalan tol memberikan akses alternatif kepada rakyat Indonesia. Jarak yang mulanya dapat ditempuh panjang bisa dipangkas waktunya. Kondisi itu akan membawa keuntungan bejibun. Akses warga ke suatu wilayah lancar hingga aktivitas ekonomi meningkat.

Ambil contoh pembangunan Jalan Tol Cinere-Serpong. Jalan tol itu mulainya digagas pada 2006. Pemerintah memprediksi pembebasan lahan bisa lebih cepat selesai pada 2008. Namun, malang tak dapat ditolak.

Artis Indonesia, Nasrullah atau Mat Solar. (ANTARA)

Nasib proyek jalan tol Cinere-Serpong mirip dengan nasib pembangunan infrastruktur lainnya yang gagal dibangun. Harapan muncul kala Jokowi menjabat sebagai Presiden Indonesia. Banyak proyek yang dulunya mati suri kemudian bangkit dan selesai.

Narasi itu dimunculkan pula dalam pembangunan Jalan Tol Cinere-Serpong sedari 2017. Pemerintah mulai giat mulai melakukan pembebasan lahan. Barang siapa yang memiliki tanah atau aset rumah dalam wilayah yang dipatok jadi jalan tol kena imbasnya.

Pemerintah tak melakukan pembebasan lahan dengan cuma-cuma. Mereka menyediakan kompensasi besar bagi mereka yang terkena dampak penggusuran. Ganti ruginya bervariasi. Bahkan, mencapai miliaran. Totalnya mencapai Rp82,82 miliar dari dua proyek Jalan Tol Cinere-Serpong dan Serpong-Balaraja.

Masalah muncul. Tak semua warga puas dengan ganti rugi. Alih-alih bawa manfaat, pembangunan Jalan Tol Cinere-Serpong dianggap banyak mudarat. Langkah hukum diambil. Ada yang memilih jalur pengadilan. Ada juga yang pasrah dengan keinginan pemerintah membangun demi hajat rakyat kebanyakan.

Rieke Diah Pitaloka saat menjenguk Mat Solar yang terbaring sakit. (Instagram)

"Dengan diterimanya uang ganti kerugian diharapkan akan menimbulkan efek pergerakan ekonomi. Seperti pihak yang berhak akan mencari lokasi pengganti dan akan melaksanakan pembangunan rumah pengganti.”

"Seberapa kecil pun peluang pergerakan ekonomi akan kami dukung sepenuhnya, sehingga percepatan untuk pembayaran ganti kerugian pengadaan tanah untuk kepentingan umum ini akan terus dipacu. Namun, tetap dalam koridor kehati-hatian mengingat ini berkaitan dengan pertanggungjawaban keuangan negara,” ungkap Kepala Kantah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Himsar sebagaimana dikutip laman CNBC, 22 Mei 2020.

Mat Solar Kena Imbasnya

Presiden Jokowi meresmikan Tol Cinere-Serpong pada 1 April 2021. Acara peresmian itu dilakukan di Gerbang Tol Pamulang. Cinere Serpong Jaya (CSJ) jadi operator tolnya. Sebuah tol yang memiliki panjang 10,14 kilometer.

Nyatanya urusan pembangunan Tol Cinere-Serpong punya masalah. Anggota DPR fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rieke Diah Pitaloka jadi muaranya. Ia mengkritik CSJ yang menahan dana ganti rugi milik rekannya sesama mantan artis, Nasrullah (Mat Solar) pada 5 Oktober 2024.

Rieke mendapatkan fakta bahwa tanah seluas 1.313 meter persegi (m2) milik Mat Solar di Kawasan Pamulang kena imbas pembebasan lahan. Tanah itu ditaksir akan diganti rugi oleh pemerintah sebanyak Rp3,3 miliar.

Masalahnya Mat Solar yang tanah sudah digusur dari 2019 tak pernah mendapatkan uang ganti rugi. Rieke pun mengajak segenap rakyat Indonesia untuk menagih uang ganti rugi tanah Mat Solar. Apalagi, Mat Solar telah diketahui menderita sakit stroke sedari 2017.

Salah satu akting Mat Solar dan Rieke Diah Pitaloka dalam sinetron Bajaj Bajuri. (Istimewa)

Urusan uang ganti rugi Mat Solar bawa kehebohan. Pemerintah pun diminta segera meminta operator membayarkan uang yang jadi hak Mat Solar. Pihak CSJ pun menolak anggapan mereka tak bayar. CSJ menekankan bahwa mereka sudah membayar ganti rugi. Namun, uang itu dititipkan lewat Pengadilan Negeri Tangerang.

Opsi itu dilakukan karena tanah Mat Solar berstatus sengketa. Kondisi itu membuat dana bisa cair kalau keputusan pengadilan keluar antara sengketa pihak Mat Solar dan Idris. Namun, sampai Mat Solar telah tiada pada 17 Maret 2025 ganti rugi belum terealisasi.

Rieke pun masih menuntut hak Mat Solar segera dibayarkan. Sebab, tanah itu dianggap Rieke hasil dari keringat Mat Solar semasa jadi artis. Tanah itu dianggap Rieke adalah investasi hari tua milik Mat Solar yang sudah jadi korban gusuran Tol Cinere-Serpong.

"Tanah itu memang dibeli dari seseorang berinisial Haji I. Tapi kemudian dianggap tanah itu bersengketa, padahal ada AJB, ada tanda terima BPN Tangerang. Pihak Jasa Marga, PT Cinere Serpong Jaya untuk tanah seluas 1.300 sekian meter dengan nilai Rp3,3 miliar dititipkan ke pengadilan melalui PU oleh Cinere Serpong Jaya."

“Dan tanah itu saya pastikan itu tanah memang hasil syutingnya Bang Juri. Dan itu adalah uang yang dia perjuangkan untuk punya simpanan hari tua. Saya enggak ngerti, saya sudah bertahun-tahun ngurusin ini dan saya berterima kasih mudah-mudahan di bulan Ramadan ada secercah harapan untuk bang Juri (nama tokoh yang diperankan Mat Solar dalam Sitkom Bajaj Bajuri)," ujar Rieke sebagaimana dikutip laman Kompas.com, 18 Maret 2025.