Temuan Studi, Ibu yang Bersikap Hangat Berpotensi Mendukung Kesuksesan Anak
Ilustrasi ibu yang bersikap hangat (Unsplash/Liana Mikah)

Bagikan:

JAKARTA – Pola asuh dan cara bersikap pada buah hati, ternyata memengaruhi masa depannya. Salah satu temuan studi yang dilakukan The Human Flourishing Program di Institut Ilmu Sosial Kuantitatif, Universitas Harvard, sikap orang tua yang hangat bermanfaat positif bagi para buah hati.

Ying Chen, Laura Kubzansky, dan Tyler VanderWeele melakukan studi tersebut tahun 2019. Temuannya mencatat bahwa kemampuan seseorang untuk berkembang di usia paruh baya terkait erat dengan kehangatan orang tua di masa kanak-kanak. Usia paruh baya sering dikaitkan dengan keadaan di mana semua aspek kehidupan seseorang baik.

Peneliti mengungkapkan bahwa hubungan seseorang dengan orangtuanya kuat memengaruhi kesejahteraan emosional, psikologis, dan kehidupan sosial hingga usia paruh baya.

“Sebagian besar penelitian masa lalu tentang anteseden kesehatan masa kanak-kanan berfokus pada mengidentifikasi faktor risiko penyakit, seperti pengabaian orang tua dan pelecehan orang tua –sebagai perbandingan, faktor positif apa yang dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan di kemudian hari relatif kurang dipelajari,” kata Ying Chen sebagai keterangan pembuka studinya.

Dalam studi ini, kehangatan orang tua memiliki peningkatan moderat –variabel yang memperkuat sebesar 21 persen pada tingkat perkembangan yang lebih tinggi pada usia paruh baya. Buah hati juga lebih rendah 18 persen mengalami risiko depresi dan 17 persen lebih rendah risiko penggunaan narkoba.

ibu yang bersikap hangat
Ilustrasi ibu yang bersikap hangat (Unsplash/Kristyn Lapp)

Hangat atau tidaknya kehangatan orang tua bisa menjadi salah satu pengaruh terkuat dalam kualitas hidup individu di masa dewasa. Meskipun penulis percaya bahwa faktor ini bukan satu-satunya, tetapi peneliti berharap setiap orang tua mempertimbangkan cara bersikap dan mengasuh anak supaya perkembangannya lebih maksimal hingga usianya dewasa.

“Untuk alasan itu, kami percaya penting untuk mempertimbangkan dampak dari pengalaman lain di kemudian hari seperti persahabatan, pernikahan, pendidikan, dan komunitas keagamaan yang juga dapat membentuk pola perilaku individu,” tutur penulis senior Tyler VanderWeele.

Lalu, bagaimana cara menjadi ibu atau orang tua yang hangat?

Dilansir dari laman iMom, Selasa, 26 Oktober, terdapat 3 hal penting yang membuat Anda termasuk sebagai orang tua yang hangat.

1. Jadi penyemangat utama untuk buah hati Anda

Seorang bintang yang sukses mengatakan bahwa ketika ia masih kecil, ibunya berseri-seri ketika ia meniru Donald Duck dan membuat sandiwara lucu. Seorang ibu yang menyemangati putranya dalam bidang apapun, termasuk olahraga, akting, dan akademis cenderung hangat, murah hati, dan baik hati.

2. Jadi pendorong alih-alih hanya menasihati

Bedanya pendorong dan penasihat, pendorong akan terus mengikuti perkembangan sedangkan penasihat hanya melihat dari jauh. Meskipun perlu memberikan nasihat, tetapi tetap ikuti dan beri pujian apabila buah hati melakukan yang terbaik.

3. Hormati anak

Setiap orang harus dihormati, bahkan ketika putra Anda sedang belajar menghadapi peningkatan kadar testosteron. Mungkin ia bisa menjadi sarkas kepada orang tua atau tidak patuh pada aturan.

Ibu yang hangat tidak melabeli anak laki-lakinya atau memanggilnya dengan julukan atas ketidakpatuhannya. Cobalah menghormati putra Anda bahkan ketika mereka baru belajar tentang kedisiplinan.