Penting untuk Orang Tua! Berikut 5 Langkah Kreatif untuk Mengasah Imajinasi Anak
Penting untuk Orang Tua! Berikut 5 Langkah Kreatif untuk Mengasah Imajinasi Anak

Bagikan:

MAKASSAR - Mengasah imajinasi pada anak artinya menggali pengetahuan mereka dengan lebih dalam. Ada berbagai cara untuk mempertajamnya. Namun, yang pasti, orang tua juga harus kreatif untuk memantik daya imajinasi buah hati.

Apabila dikemas secara menarik, beberapa aktivitas berikut bisa membantu mengasah dan menambah daya imajinasi anak. Mau coba mengaplikasikannya? Cek terlebih dahulu daftar di bawah ini.

Bermain peran

Orang tua dapat memberikan pendampingan untuk aktivitas ini. Bisa dipraktikkan ketika buah hati sudah berusia 4 tahun. Tema-tema yang digunakan bisa beragam, misalnya tema pekerjaan. Ia bisa memerankan profesi dokter, guru, sopir, maupun pilot.

Orang tua bisa memberi pengantar mengenai pekerjaan yang dipraktikkan oleh anak. Atau, bisa juga orang tua mengikutkan kursus seni peran yang memiliki program untuk anak.

Menonton film animasi

Banyak sekali referensi mengenai film animasi yang mampu menumbuhkan imajinasi anak. Seperti film superhero hingga film berbasis kearifan lokal yang mengajarkan nilai-nilai, misalnya film produksi Ghibli.

Selain menonton film animasi, orang tua juga bisa memberi kesempatan anak yang masuk sekolah dasar dengan keliling museum atau traveling virtual.

Dari kelima aktivitas di atas, mana yang sudah Anda coba lakukan untuk menumbuhkan imajinasi anak?

Melukis atau menggambar

Ketika anak-anak tertarik dengan benda-benda yang ia jumpai, ia bisa meniru atau menggambar benda tersebut. Bisa juga menggambar komposisi hewan maupun aktivitas berdasarkan imajinasinya. Untuk aktivitas menggambar, bisa dimulai lebih dini daripada aktivitas sebelumnya.

Orang tua bisa memfasilitasi peralatan menggambar sederhana beserta kertas kosong untuk anak dalam mengapresiasikan imajinasinya. Untuk anak usia 2 tahun, menggambar dapat mengasah kemampuan motorik halus jari-jemarinya.

Membuat keterampilan dari benda-benda di rumah

Banyak benda yang bisa direspons atau dijadikan pemantik imajinasi anak. Misalnya, selimut, guling, atau bantal yang bisa dijadikan pembatas atau membangun rumah-rumahan. Bisa juga dari peralatan fungsional, mulai dari kotak penyimpanan hingga kertas yang sudah tidak terpakai.

Output dari membuat keterampilan juga bisa beragam, misalnya kertas dipotong dan ditempel sehingga menjadi satu objek yang dipikirkan oleh anak.

Karena imajinasi merupakan kemampuan adaptif, orang tua perlu memberi pengertian dalam prosesnya. Pengertian bisa dari objek yang dipilih dan dibuat oleh anak. Bisa juga dari sifat mediumnya, misalnya kertas yang lentur maupun plastik yang liat.

Lewat cerita

Tidak hanya dengan membacakan dongeng. Anak juga bisa dipantik imajinasinya dengan melengkapi cerita yang disusun oleh orang tua.

Dalam membuat alur cerita, orang tua perlu benar-benar memahami kemampuan anak. Misalnya, dimulai dari cerita sederhana mengenai semut atau burung yang hinggap di jendela rumah.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!