5 Jenis Madu yang Paling Banyak Dicari Selama Pandemi COVID-19
Ilustrasi/antara

Bagikan:

MAKASSAR - Sejak pandemi melanda, semua orang semakin peduli kesehatan dan giat mengonsumsi ragam vitamin atau suplemen untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Produk seperti madu menjadi salah satu yang paling diburu karena berbagai manfaat yang dimilikinya, termasuk untuk meningkatkan imun serta mengurangi dan menyembuhkan berbagai penyakit.

Produsen produk perlebahan asli Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1998, Kembang Joyo, menjelaskan terdapat empat produk perlebahan yang banyak diburu selama pandemi. Produk tersebut adalah Madu, Bee Pollen, Propolis, dan Royal Jelly. Di antara empat produk tersebut, madu menempati urutan teratas.

"Selain memang ada demand, penjualan produk perlebahan kami juga terbantu dengan berbagai strategi pemasaran yang dilakukan," kata pemilik dan komisaris Kembang Joyo Group Dewi Masyithoh dalam siaran resmi dilansir Antara, Rabu, 11 Agustus.

Dewi menambahkan, penjualan secara daring dan layanan pesan antar memudahkan mereka dalam menjual produk di tengah pandemi.

Berdasarkan data internal Kembang Joyo, berikut adalah lima jenis madu yang paling banyak dicari selama pandemi.

Madu multiflora

Lebah menghasilkan madu multiflora dengan cara mengumpulkan nektar dari berbagai macam tanaman. Madu berasal dari cairan manis yang dikeluarkan tanaman, cairan ini disebut dengan nektar. Nektar tanaman mengandung molekul bioaktif utama yaitu Flavonoid dan Polifenol.

Molekul bioaktif ini menjadi faktor penanggung jawab utama madu sebagai antioksidan. Masing-masing tanaman menghasilkan nektar yang mengandung molekul bioaktif yang mempunyai keunikan tersendiri. Madu multiflora berasal dari nektar banyak jenis tanaman sehingga mengandung berbagai macam Flavonoid dan Polifenol yang memberikan manfaat antioksidan bagi tubuh lebih baik.

Madu kaliandra

Madu kaliandra diproduksi oleh lebah madu dengan cara mengumpulkan cairan manis (nektar) yang berasal dari bunga kaliandra merah (Calliandra calothyrsus). Tanaman kaliandra tumbuh subur di daerah pegunungan yang terpencil, jauh dari areal pertanian sehingga menghasilkan madu organik yang bebas dari pestisida.

Madu kaliandra terkenal karena mempunyai antioksidan yang tinggi. Kadar senyawa fenolik dalam madu kaliandra lebih tinggi dibandingkan dengan madu randu dan madu karet. Senyawa fenolik dan flavonoid berfungsi sebagai antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas.

Madu sarang/comb honey

Madu sarang adalah madu yang disajikan bersama-sama sarang lebahnya. Penyajian madu dalam sarang untuk memanjakan konsumen yang menyukai nilai estetik produk perlebahan dan menikmati sensasi mengambil madu langsung dari sarangnya.

Sarang madu dibuat sendiri oleh lebah madu dari kelenjar malam di bawah perutnya dan dilapisi dengan propolis yang melindungi madu agar tetap terjaga kualitasnya. Adapun mengunyah sarang berlapis propolis yang berisi madu ini memberi manfaat menambah imunitas tubuh, memberi energi ekstra, meringankan hidung tersumbat, pilek dan flu, sinusitis dan radang selaput hidung.

Ikuti kelanjutan artikel ini di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!