Waspada, Gaya Hidup dan Pola Makan Tak Sehat Bisa Jadi Penyebab Utama Kanker
Makanan Sehat (Foto: Pixabay)

Bagikan:

Makassar—Penyakit kanker masih menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia. Penyebabnya pun banyak hal. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  dr Cut Putri Arianie MH.Kes menjelaskan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat masih menjadi pemicu utama kanker di Indonesia.

Berkaca dari hal tersebut maka Kementerian Kesehatan terus berupaya menggencarkan promosi kesehatan tentang cara- cara pencegahan kepada masyarakat sehingga angka kasus kanker di Indonesia tidak terus bertambah banyak.

“Didasari dengan prinsip- prinsip hidup sehat kita bisa mencegah terjadinya kasus baru," kata Cut dalam sebuah webinar, Sabtu, 31 Juli.

Dengan menerapkan pola hidup sehat, kata Cut, bisa mencegah kasus kanker yang merupakan penyakit tidak menular.

"Ini perlu ditekankan karena gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat masih menjadi faktor risiko yang menambah tinggi angka kasus kanker," katanya dikutip dari ANTARA.

Pemicu kanker

Ada pun gaya hidup yang menjadi pemicu kasus kanker adalah merokok, meminum alkohol, hingga kurangnya melakukan aktivitas fisik.

Sementara untuk pola makan yang tidak sehat seperti berlebihnya mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak gula, garam, dan lemak.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk bisa menaati aturan diet sehat seimbang yang menjadi pedoman dari Kementerian Kesehatan dengan mengisi piringnya menggunakan skema 1/4 bagian untuk karbohidrat, 1/4 bagian untuk protein, dan 1/2 bagian untuk sayur-sayuran dan buah.

Selain mengajak masyarakat agar menerapkan gaya hidup dan pola makan yang sehat, beberapa kegiatan yang digalakan oleh Kementerian Kesehatan untuk mencegah peningkatan kasus kanker di Indonesia di antaranya mengampanyekan kegiatan deteksi dini, memberikan perlindungan khusus, dan menyediakan pengobatan di fasilitas-fasilitas kesehatan dengan standar yang terus diperbaiki dari waktu ke waktu.

Untuk kegiatan deteksi dini, Kemenkes kerap kali membagikan langkah-langkah deteksi dini berbagai macam kanker lewat komunitas atau pun webinar-webinar sehingga masyarakat bisa menangani permasalahan kanker yang dihadapi sedini mungkin.

Sementara untuk perlindungan khusus dilakukan dengan pemberian imunisasi HPV (human papilomavirus) untuk anak- anak berusia 9-14 tahun.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!