Lebih dari Melindungi Tubuh, Inilah 9 Fakta Menakjubkan dari Sistem Imun
Ilustrasi sel darah dilihat dari lensa (Pexels/thisisenginering)

Bagikan:

Makassar—Secara umum, kekebalan atau sistem imunitas tubuh menjalankan berbagai peran selain melindungi tubuh dari infeksi. Sistem imun sendiri terdapat pada setiap jaringan sel di seluruh organ yang bekerja bersama-sama menjaga tubuh dari serangan infektan.

Melansir Everyday Health, Sabtu, 08 Mei, tubuh manusia merupakan tempat yang potensial untuk bakteri, virus, jamur, dan parasit berkembang biak. Nah, dalam menangkal patogen sistem imun bekerja sehingga mencegah mereka tumbuh dan menyebabkan penyakit.

Selengkapnya, berikut fakta yang jarang diketahui tentang kekebalan alami beserta perannya yang tak hanya melindungi tubuh.

Setiap bagian memiliki peran masing-masing

Menurut seorang ahli imunologi dan asisten profesor pediatric di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di Houston, Dat Tran, MD., sistem kekebalan tubuh seperti penjaga. Ada bagian-bagiannya dan memiliki fungsi masing-masing dalam melindungi tubuh.

Pertama adalah sel darah putih yang pertama kali mengidentifikasi patogen dan melawan infeksi. Limfosit, salah satu jenis sel darah putih bertugas mengingat mikroba yang menyerang dan melawannya lebih cepat ketika menyerang lagi.

Bagian lainnya adalah sumsum tulang. Sedangkan kelenjar getah bening bertugas memproduksi dan menyimpan sel pelawan infeksi di seluruh tubuh. Dan limpa bertugas membantu mengontrol jumlah darah dalam tubuh dan membersihkan sel-sel darah tua atau rusak di dalam tubuh.

Kekebalan tubuh dapat distimulasi dengan vaksin

“Vaksin mendidik sistem kekebalan dengan menggunakan komponen unik dari patogen tersebut sehingga, setelah terpapar patogen di masa mendatang, Anda hanya memiliki gejala yang sangat minimal atau tidak ada gejala sama sekali,” terang Tran.

Dengan begitu berarti bahwa vaksin dapat menstimulasi sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi melawan ‘penyerang; asing tanpa benar-benar membuat seseorang terinfeksi penyakit. Pendeknya, ketika tubuh menghadapi infeksi di masa depan ia tahu bagaimana cara melawannya.

Tidak semua kuman itu buruk

Bakteri baik dapat memberi pertahanan terhadap bakteri jahat dan infeksi. Keseimbangan pada hal tersebut perlu dijaga sebab apabila bakteri baik menurun maka bakteri jahat bisa mengambil alih.

Stres bisa menurunkan imun tubuh

Kortisol akan meningkat ketika stres. Hormon kortisol pada tingkat seimbang penting fungsinya bagi tubuh, tetapi apabila terlalu banyak bisa menyebabkan sederet masalah kesehatan termasuk penurunan kekebalan tubuh.

Emosi positif baik untuk kekebalan tubuh

Untuk menanggulangi penurunan imun karena stres, emosi positif diperlukan. Tran tidak dapat menjelaskan mekanisme tersebut secara terang, tetapi semakin bahagia seseorang semakin besar kemungkinan care pada hidup sehat dan stres berkurang.

Kurang tidur juga memengaruhi kekebalan tubuh

Tidak hanya memicu guncangnya kondisi kesehatan tubuh Anda, kurang tidur juga dapat menurunkan kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian, kurang tidur membuat Anda lebih mudah terkena flu.

Sistem kekebalan dapat menyerang dirinya sendiri

Pada kasus autoimun, sistem kekebalan dapat menghancurkan jaringan sehatnya sendiri. Kasus ini terjadi ketika sel darah putih dalam tubuh tidak dapat membedakan patogen dan sel normal tubuh sehingga memicu reaksi merusak jaringan sehat.

Kasus autoimun paling banyak dialami oleh wanita. Berdasarkan penelusuran, sejumlah 8 persen populasi di Amerika Serikat, penyakit autoimun termasuk paling besar ketiga setelah kanker dan penyakit jantung. Dan sejumlah 80 persen dialami oleh wanita.

Terlalu bersih menghambat kekebalan berfungsi optimal

Fakta terakhir ini seringkali luput dipahami. Kebersihan memang perlu dijaga, tetapi kadang pembersihan maksimal dengan disinfektan bisa menghalau hal baik juga.

Meminimalkan patogen asing sebenarnya meminimalkan juga perkembangan sistem kekebalan. Tran merekomendasikan untuk menjaga kebersihan, tetapi tidak perlu berlebihan.

Artikel ini pernah tayang di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!