Penelitian Sebut Mengombinasikan Olahraga dengan Latihan Mindfulness Terbukti Baik bagi Kesehatan Mental
Ilustrasi (Daniel Torobekov/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Tubuh dan pikiran manusia saling memengaruhi. Itu artinya, menjaga kesehatan fisik dan mental sangat penting demi kesejahteraan Anda secara keseluruhan. Dan saat ini, para peneliti masih mencari tahu hubungan antara kesehatan fisik dan mental guna membantu masyarakat mengoptimalkan keduanya.

Tinjauan sistematis yang baru-baru ini diterbitkan oleh Mental Health and Physical menganalisis 35 hasil penelitian untuk melihat efek gabungan dari praktik mindfulness dan olahraga. Hasilnya menunjukkan bahwa bila digabungkan ternyata dua aktivitas tersebut menawarkan manfaat cukup besar bagi kesehatan mental.

Bagaimana Mindfulness dan Olahraga dapat Tingkatkan Kesehatan Mental?

Berolahraga dapat membantu mencegah penyakit mental dan membantu Anda mengelola kondisi kesehatan mental tertentu. Misal, olahraga menawarkan manfaat tertentu bagi orang yang mengalami kecemasan atau depresi.

Mempraktikkan mindfulness juga memiliki manfaat khusus untuk kesejahteraan mental. Pakar meditasi ternama Jon Kabat-Zinn, PhD, mendefinisikan mindfulness sebagai “kesadaran yang muncul dengan cara memberikan perhatian secara sengaja, pada saat ini dan tidak menghakimi terungkapnya pengalaman saat demi saat.”

Anda dapat melatih mindfulness dengan menggunakan beberapa metode, seperti bermeditasi atau mencari waktu tertentu untuk fokus meningkatkan kesadaran.

Bukti juga mendukung manfaat mindfulness bagi kesehatan mental. Misalnya, intervensi berbasis kesadaran dapat membantu mengatasi kondisi kesehatan mental seperti:

  • kecemasan
  • depresi
  • stress
  • gangguan makan

Namun, hal ini tidak berarti bahwa melatih mindfulness akan selalu bermanfaat bagi semua individu. Beberapa bukti bahkan mendukung bahwa mindfulness justru dapat meningkatkan stres pada beberapa orang, terutama mereka yang rentan terhadap kecemasan.

Kembali ke penelitian, setelah melakukan 35 penelitian pada orang dewasa hasil yang ditemukan yakni kombinasi aktivitas fisik dan melatih kesadaran dapat membantu mengurangi depresi, kecemasan, dan stres.

“Baik aktivitas fisik maupun latihan mindfulness memiliki manfaat psikologis yang kuat,” kata penulis studi Masha Remskar, seorang ilmuwan perilaku yang berbasis di University of Bath di Inggris, dikutip dari Medical News Today, Kamis, 11 Januari.

“Namun, dengan meninjau penelitian yang ada, penelitian kami adalah salah satu penelitian pertama yang menunjukkan bagaimana efek positif dapat ditingkatkan jika keduanya digabungkan. Temuannya menunjukkan bahwa mindfulness dapat membantu membuka manfaat olahraga dengan 'melatih' kekuatan psikologis yang diperlukan untuk berolahraga secara teratur (misalnya, membantu memotivasi orang untuk memulai sambil mengatasi rasa sakit ringan, ketidaknyamanan, atau rasa gagal ketika olahraga yang dilakukan sulit).

Bagaimana Memulai Praktik Mindfulness dan Olahraga?

Setelah mengetahui manfaat yang menjanjikan dari menggabungkan mindfulness dan olahraga. Anda pasti penasaran bagaimana cara mempraktikan keduanya. Penulis non-studi Dr. Alex Dimitriu, bersertifikat double board di bidang Psikiatri dan Pengobatan Tidur dan pendiri Menlo Park Psychiatry & Sleep Medicine, mengatakan:

“Olahraga dan mindfulness secara terpisah telah terbukti meningkatkan kesejahteraan mental, jadi tidak mengherankan kalau kombinasi keduanya efektif. Saya sering memberi tahu pasien terutama mereka yang menderita depresi, untuk mengingat dan merawat kebutuhan dasar mereka. Di antaranya adalah jaga pola tidur, pola makan, olahraga, meditasi atau mindfulness, waktu di alam terbuka, dan waktu bersama teman dan keluarga.”

Dr. Dimitriu mengatakan bahwa menggabungkan salah satu perilaku positif yang disebutkan di atas dapat lebih meningkatkan hasil kesehatan mental.

“Untuk olahraga, personal trainer atau coach dapat membantu. Sedangkan mindfulness, perlu berbicara dengan terapis, mengikuti seminar yang relevan dengan meditasi, atau menggunakan aplikasi dapat memberikan panduan tambahan sehingga nantinya memberikan manfaat,” tutup Dr. Dimitriu.