5 Alasan Kenapa Pasangan Terlalu Sering Mengkritik
Ilustrasi alasan kenapa pasangan terlalu sering mengkritik (Freepik/pressfoto)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Menerima kritik pada segi positif bisa membuat seseorang belajar lebih baik. Namun kalau terlalu sering memberikan kritik, mungkin membuat pasangan yang menerimanya merasa cemas dan jengkel. Tetapi, apabila pasangan Anda sering melakukannya, kenalilah kenapa alasannya. Menurut psikolog klinis dan pengajar di Westchester Hospital Center, David Braucher, Ph.D., pasangan yang terlalu sering mengkritik sulit menjalin keintiman emosional. Alih-alih menerima, mengapresiasi, berpegang pada komitmen, pasangan yang kerap mengemukakan kritik punya alasan di bawah ini.

1. Kritis pada diri sendiri

Jika kita mengkritik diri sendiri, menurut Braucher, kita cenderung mengkritik orang lain terutama orang-orang terdekat. Seringkali, ini tak disadari meskipun berpengaruh buruk pada orang lain. Tetapi orang yang memberikan kritik biasanya berasumsi standar yang sama. Sehingga kritik diungkapkan tanpa disaring terlebih dahulu. Padahal, kritik juga bisa mempermalukan atau melumpuhkan pasangannya.

2. Kurang bersyukur

Orang yang kurang bersyukur, bisa mendorongnya untuk bersikap terlalu kritis. Seperti catat Braucher, beberapa orang merasa sangat rentan saat menerima cinta. Karena saat menerima apa yang benar-benar diinginkan, tanpa rasa syukur akan selalu bergantung tetapi tidak sadar terhadap apa yang dapat diambil ataupun diberikan. Akibatnya, tidak dapat meredam kritik.

alasan kenapa pasangan terlalu sering mengkritik
Ilustrasi alasan kenapa pasangan terlalu sering mengkritik (Freepik/pressfoto)

3. Tidak memercayai penilaian

Seseorang bisa terlalu kritis ketika takut memercayai penilaian sendiri. Seringkali, hal ini disebabkan trauma dengan hubungan sebelumnya atau pernah mengalami kisah percintaan yang buruk. Pada prinsipnya, emosi negatif  tentang hubungan masa lalu perlu diatasi. Tujuannya untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis.

4. Melindungi diri sendiri

Beberapa dari kita menjadi terlalu kritis untuk melindungi diri kita sendiri agar tidak terluka. Ini karena takut akan perasaan yang menyakitkan. Jelas Braucher, jika kita tidak membuka hati dan menerima pasangan kita, kita tidak akan begitu terluka jika hubungan itu berakhir. Maka dengan terus-menerus mengkritik pasangan, artinya menjaga jarak dan menolak pasangan sebelum ia menolak Anda.

5. Takut akan ruang

Bersikap kritis dapat menciptakan jarak, dilansir Psychology Today, Minggu, 5 November. Jika Anda terlalu mengkritik pasangan, misalnya, Anda mungkin menciptakan jarang psikologis. Maka seseorang akan menciptakan ruang dalam dirinya sehingga menjadi terlalu kritis.

Itulah lima alasan kenapa pasangan sering memberikan kritik dan menciptakan masalah pada keintiman emosional. Saat keintiman emosional tak terbangun, hubungan tidak akan membuat kita nyaman.