Perbedaan Tipe Pasangan Protektif dan Posesif, Jangan Keliru!
Ilustrasi (Cody Black/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Perhatian dan rasa sayang melimpah dari pasangan merupakan suatu hal yang rasanya paling dibutuhkan saat menjalin hubungan. Namun terkadang, diperhatikan secara berlebihan justru bisa membuat Anda menjadi tidak nyaman atau merasa terkekang.

Saat hal ini terjadi, pasti Anda bertanya-tanya, apakah pasangan memberikan perhatian karena ia sayang atau malah mengekang?

Istilah ‘sayang atau mengekang’ ini memberikan gambaran terhadap bentuk perhatian ‘protektif atau posesif’. Bisa saja Anda tidak menyadari kalau bentuk perhatian dari pasangan selama ini sebenarnya mengarah pada sifat posesif yang ternyata membuat Anda tidak nyaman.

Arti posesif seperti dikutip dari halodoc, Kamis, 11 Februari adalah sifat yang membuat seseorang merasa menjadi pemilik. Rasa memiliki dan melindungi ini membuat seseorang merasa punya hak mengatur hidup orang lain. 

Posesif sebetulnya sering ditemui dalam sebuah hubungan. Sebab, sifat ini menandakan adanya rasa saling ‘memiliki’ dan ingin ‘melindungi’ satu sama lain. Tapi alangkah baiknya kadar posesif bisa diatur sedemikian mungkin agar tidak menyebabkan ketidaknyamanan yang berujung pada perpisahan. 

Hubungan sehat dan baik seharusnya dilandasi dengan perhatian yang bertujuan protektif. Berbeda dengan posesif, protektif adalah rasa memiliki dan melindungi tapi masih dibarengi dengan rasa menghargai juga mendahulukan kebahagiaan pasangan. 

Perbedaan antara sifat posesif dan protektif dapat Anda sadari dengan jelas. Jika pasangan menunjukkan kesan ingin memiliki Anda sepenuhnya, maka perilaku tersebut bisa dikatakan posesif, sedangkan pasangan protektif lebih ingin melindungi namun tetap mementingkan kebahagiaan Anda.

Posesif juga bisa datang dari dalam diri sendiri. Misalnya, ketika muncul anggapan dalam benak kalau diri Anda hanya milik pasangan saja. Padahal, sikap yang tepat adalah ketika Anda maupun pasangan memberikan ruang untuk diri sendiri dan orang lain.

Hal yang bisa dilakukan dalam menghadapi pasangan posesif yaitu mencari tahu terlebih dahulu penyebab dari sifat posesif tersebut. Orang posesif umumnya punya latar belakang traumatis akan masa lalunya sehingga ia bersikap demikian. Untuk itu, cobalah meyakini pasangan kalau Anda benar-benar mencintainya. 

Perlu diingat, memiliki seorang pasangan tidak berarti semua privasinya harus Anda ketahui. Memberikan ruang pribadi merupakan salah satu cara menjalani hubungan sehat. Jangan biarkan hubungan asmara hancur hanya karena sifat posesif. Buatlah batasan masing-masing agar hubungan terasa lebih nyaman dan dipenuhi dengan rasa percaya antara satu sama lain.