9 Tips Sederhana Menyelamatkan Tanaman yang Hampir Mati
Ilustrasi (Cottonbro/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Pernahkah Anda berurusan dengan tanaman yang hampir mati? Beberapa alasan paling umum mengapa pertumbuhan tanaman jadi memburuk adalah terlalu banyak atau kekurangan air, tidak mendapatkan jumlah sinar matahari yang tepat, perubahan lingkungan, terserang serangga dan hama, atau kekurangan nutrisi. 

Alih-alih membuang tanaman tersebut, Anda bisa coba menyelamatkannya. Dari mengidentifikasi hingga memperbaiki kesalahan yang telah Anda buat, langkah-langkah sederhana ini akan membantu mengembalikan kesehatan tanaman yang hampir mati. Dilansir VOI dari Reader’s Digest, Senin, 7 Agustus, menukil cara pakar berkebun John Valentino, berikut uraiannya.

Cari tanda-tanda kehidupan

Jika Anda pikir tanaman yang layu akan segera mati, sebaiknya tahan dulu pemikiran tersebut. Cobalah lihat tanaman Anda dengan seksama. Apabila masih ada unsur hijau tersisa di situ, artinya tanaman bisa diselamatkan. 

Mulailah dengan memeriksa akar. Sebagai sistem pendukung tanaman, akar memberikan banyak informasi tentang keadaan kesehatan tumbuhan secara keseluruhan. Sekalipun bagian tanaman lainnya menunjukkan kondisi tak terselamatkan, tapi akar masih dapat menerima nutrisi dan cukup air untuk mempertahankannya.

“Akar yang sehat akan tampak montok dan berwarna putih kecokelatan dengan ujung putih,” kata Jennifer Morgenthaler, seorang instruktur pertanian di Missouri State University. 

Agar bisa kembali pulih, pastikan akar tanaman harus tetap hidup. Selanjutnya, adalah mencari tahu masalah dan cara menyelamatkan kembali tanaman.

Periksa apakah tanaman kelebihan air

Tumbuhan membutuhkan air untuk bertahan hidup dan berkembang. Namun, alasan kenapa tanaman bisa hampir mati karena tanaman terlalu sering disiram. 

“Tanaman yang terlalu banyak air akan memiliki daun layu berwarna coklat atau kuning dengan tanah yang lembab,” kata Valentino. 

“Ini akan mempengaruhi akarnya, yang bisa mulai membusuk,” lanjutnya. 

Jika terlalu banyak air pada tanaman, Anda perlu segera melakukan beberapa perubahan.

“Singkirkan tanaman dari sinar matahari langsung dan hentikan penyiraman sampai tanah mengering,” saran Morgenthaler. 

Jika tanahnya terlanjur basah, mengganti tanah dan pot juga jadi cara menyelamatkan tanaman yang layu. Setelahnya, ubah frekuensi penyiraman agar tanaman kembali sehat.

Periksa apakah tanaman kekurangan air 

Sama seperti penyiraman berlebih, kekurangan air juga bisa sebabkan tanaman jadi layu.

“Daun akan mulai mengering dan berwarna cokelat di ujungnya, lalu berubah cokelat seutuhnya, lalu mati, dan rontok. Tanah juga akan retak dan menjauh dari tepi pot,” ujar Valentino menjelaskan ciri tanaman kekurangan air.

Tentu solusinya melakukan penyiraman, tapi harus dengan cara tepat. Jika tanah terlalu kering, cara cepat menghidupkannya kembali adalah dengan membiarkannya terendam air selama beberapa jam. Teknik ini bisa mengubah tanaman layu jadi segar kembali.

Setelah itu, lakukan penyiraman lebih sering dan beri tanaman jumlah air yang sama. Pastikan memberi waktu air meresap ke akar sebelum penyiraman dilakukan kembali. Pengukur kelembapan tanah dapat membantu Anda memantau kelembapan tanah dan memastikan Anda berada di jalur yang benar dalam merawat tanaman yang sudah layu.

Potong daun yang sudah mati

Dedaunan cokelat karena tanaman membusuk sebaiknya disingkirkan sebab warnanya tak akan kembali hijau. Fokuslah pada pertumbuhan baru. Untuk menghilangkannya, potong daun mati dengan guntingbunga atau jepit daun mati dengan lembut menggunakan ujung jari Anda. Biasanya, daun yang mati akan mudah lepas dari batangnya, tapi jika sulit menariknya, gunakan gunting.

Memangkas batang tanaman

Tips menyelamatkan tanaman yang kering selanjutnya yaitu dengan memangkas batang hingga tersisa bagian hijaunya saja.

"Anda sedang mengembalikan tanaman ke bagian yang paling sehat, tetapi jika batangnya mati, biarkan setidaknya dua inci di atas tanah," saran Valentino.

Lalu, ganti tanah beserta pot. Morganthaler merekomendasikan ganti pot dalam ukuran lebih besar dari sebelumnya. Ingat, perubahan mungkin tak tampak di awal.  Perlu waktu beberapa minggu atau lebih lama bagi tanaman beradaptasi, sebelum kembali membaik. 

Perhatikan pencahayaan

Pencahayaan merupakan faktor penting kesehatan tanaman, jadi pastikan tanaman hias mendapatkan cahaya dalam jumlah optimal. Setelah mengetahui apakah tipe tanaman hias Anda lebih menyukai sinar matahari penuh, sinar matahari sebagian, sinar matahari langsung atau sinar matahari tidak langsung, Anda dapat memindahkannya ke area yang sesuai di rumah. Tanaman yang layu akan cepat mati jika tidak diperlakukan sesuai kebutuhan pencahayaannya. 

Berikan nutrisi tambahan

Memberi nutrisi tambahan jadi upaya sampingan mempercepat pemulihan tanaman. Tanaman kekurangan gizi menunjukkan ciri batang lemah atau daun yang berubah warna. Jadi untuk menghidupkan kembali tanaman sekarat, Anda membutuhkan kompos atau pupuk sesuai dengan tanaman. 

Mengganti tanah juga sebenarnya membantu karena tanah bisa kehabisan nutrisi dari waktu ke waktu. Namun, jika tanaman sudah dalam kondisi buruk, lakukan perawatan secara perlahan saja. Jangan buat perubahan mendadak sekaligus karena tanaman sudah dalam keadaan shock dan lebih rentan terhadap masalah.

Tunggu selama sebulan

Butuh waktu memulihkan kondisi tanaman jadi sehat kembali. Kuncinya adalah bersabar. Tetap rawat tanaman selama beberapa minggu dan kemudian evaluasi kembali. 

“Setelah melakukan upaya-upaya di atas, diperlukan waktu hingga satu bulan untuk melihat hasilnya,” kata Valentino. 

Anda mungkin juga perlu melakukan pemecahan masalah sebelum mencari tahu masalah yang sebenarnya dan solusi selanjutnya. Sehingga prosesnya mungkin memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan.

Olah jadi kompos

Jika Anda sudah mencoba semua, termasuk menunggu minimal sebulan, dan tanaman belum membuat kemajuan, inilah waktunya mengucapkan selamat tinggal. Alih-alih membuang tanaman, letakkan di tempat sampah kompos. 

Tanaman yang mati dapat diubah menjadi tanah kaya nutrisi yang berfungsi sebagai pupuk alami yang bermanfaat bagi tanaman lain. Ini artinya tanaman Anda memiliki kehidupan baru dan berkontribusi pada kesehatan tanaman lain, sekaligus membantu lingkungan.