Review Film <i>Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti</i>: Padukan Kisah Ayah - Anak yang Kompleks
Yunita Siregar - Jourdy Pranata (Netflix Indonesia)

Bagikan:

JAKARTA - Dunia Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) berakhir dengan film berjudul Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti (HIAKCN). Film yang masih disutradarai Angga Dwimas Sasongko ini mengambil sudut anak sulung, Angkasa yang diperankan Rio Dewanto.

Selain Angga, dunia yang dikembangkan dari buku karya Marchella FP itu memperkuat kisah sebagai salah satu film keluarga yang sukses. Namun ada yang berbeda dari pengisahan HIAKCN dibanding film-film dalam universe NKCTHI.

Film HIAKCN akan menuturkan dua kisah sekaligus yaitu Angkasa di masa sekarang serta ayah Angkasa, Narendra di masa muda. Bagaimana menjahit dua karakter dengan latar waktu yang terlampau jauh?

Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti (HIAKCN) menceritakan Angkasa (Rio Dewanto) yang menikah dengan Lika (Agla Artalidia) dan menetap di Bali. Pada satu titik, keduanya bertengkar sehingga Angkasa meminta ibunya, Ajeng (Susan Bachtiar) untuk datang ke Bali.

Angkasa terkejut bahwa yang datang bukan sang ibu melainkan sang ayah, Narendra (Donny Damara). Narendra pun menyadari kedatangannya ke Bali juga berkaitan dengan konflik di antara Angkasa dan Lika.

Selain itu, pada tahun 1987, Narendra (Jourdy Pranata) mengalami kehilangan kala kakak kandungnya meninggal dalam Tragedi Bintaro. Narendra yang merantau ke Jakarta merasa gusar karena sang kakak tidak bisa diselamatkan.

Pada situasi yang sama, Narendra melihat Ajeng (Yunita Siregar) yang merasa khawatir karena sang ibu sedang sakit. Bantuan Narendra membuat Ajeng merasa lega sekaligus kagum. Keduanya mulai dekat meski Ajeng akan menikah dengan orang lain. Kesenjangan sosial antara Narendra dan Ajeng mengancam hubungan mereka ke depannya.

Masih dengan cerita keluarga dan percintaan, Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti (HIAKCN) memiliki semua yang penonton inginkan: deretan pemain dengan akting yang baik, desain produksi, hingga alur maju mundur yang terhubung lewat pilihan lagunya.

Akan tetapi secara cerita, penuturan dua kisah ini terlihat berbeda meski tetap kompleks pada porsi masing-masing. Pengisahan Angkasa dan Narendra yang juga muncul pada film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) ternyata cukup lemah dibandingkan kisah Narendra muda.

Kisah Angkasa dan Narendra terasa dibuat secara buru-buru sehingga banyak momen yang seharusnya bisa menjadi turning point justru lewat begitu saja. Padahal secara konflik, Angkasa sebagai kakak kandung memiliki porsi untuk bertutur lebih luas dalam film solonya ini (jika mau disebut sebagai film tentang Angkasa).

Pun sejak NKCTHI, Angkasa mengangkat beban konflik yang belum dijelaskan dalam dua film sebelumnya. Namun film ini juga tidak mengeksplor Angkasa yang mengalami superior complex atau menawarkan solusi untuk karakternya.

Di sisi lain, pengisahan Narendra muda justru mengambil sebagian porsi film HIAKCN. Premis percintaan si kaya dan si miskin nampak sederhana, tapi penceritaannya tetap menarik, yang didukung dengan chemistry Jourdy Pranata dan Yunita Siregar.

Tidak sendirian, para pemeran kost (Muhammad Khan, Ruth Marini, Erick Estrada, Ricky H. Malau) menghidupkan sisi komedi dalam bagiannya. Begitu juga akting kedua orang tua Ajeng, Rukman Rosadi dan Ira Wibowo.

Baik kisah Angkasa dan Narendra muda menyorot kompleksitas mereka sebagai manusia kala dihadapkan dengan pergolakan diri. Namun rasanya akan lebih baik jika kisah Narendra muda menjadi refleksi Narendra masa kini dan bisa menjadi inspirasi bagi Angkasa, tentang memperjuangkan cinta dan bertahan hidup.

Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti (HIAKCN) tetap hadir dengan drama yang solid serta akting yang memuaskan. Adapun film ini bisa disaksikan di Netflix.