Cara Menyeduh Kopi, Ternyata Pengaruhi Kadar Kolesterol Tubuh
Ilustrasi cara menyeduh kopi yang pengaruhi kadar kolesterol (Freepik/Racool_studio)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Banyak tutorial tentang cara menyeduh kopi, baik disaring maupun kopi tubruk. Belum lagi penyajian kopi dengan French press atau Japanese coffee. Meski banyak cara menikmati kopi, penting bagi Anda memperhatikan cara mana yang mendukung kesehatan Anda.

Menurut laporan penelitian pasar dilansir The Centre for the Promotion of Imports from developing countries (CBI), The Netherlands Ministry of Foreign Affairs, 70 persen dari kita  setidaknya minum dua cangkir kopi sehari. Di samping untuk mereguk manfaatnya untuk kesehatan, kalau Anda adalah salah satu orang yang suka kopi, penting juga menyeduh dengan cara tepat.

Ternyata tak banyak yang tahu, bahwa kopi tanpa filter ternyata meningkatkan kolesterol. Misalnya seperti French press yang menyaring ampas kopi dan membiarkannya di dasar press. Atau kopi ala Turki yang kopi bersama ampasnya dalam teko dipanaskan di atas pasir panas. Nah, di Indonesia juga populer dengan kopi tubruk, yang ternyata bisa memengaruhi kadar kolesterol Anda. Melansir Huffpost, Jumat, 16 Juni, berbeda efeknya dengan coffee drip atau kopi filter.

cara menyeduh kopi yang pengaruhi kadar kolesterol
Ilustrasi cara menyeduh kopi yang pengaruhi kadar kolesterol (Freepik/rawpixel.com)

Apa bedanya kopi filter dan unfilter? Kopi yang disaring dengan jala atau logam jaring, masih memungkinkan biji kopi yang telah di-grind keluar bersama tetes-tetes air hasil saringan. Berbeda dengan filter kopi dari kertas yang menyaring hampir bersih kotoran kopi dan menghasilkan rasa sedikit lebih asam.

Apabila Anda mengkhawatirkan kadar kolesterol tubuh, paling tepat bicarakan dengan dokter Anda untuk mengujinya. Tetapi paling realistis, minum 1-2 cangkir sehari Anda akan baik-baik saja. Kalau Anda ingin beralih ke kopi saring, bisa meminumnya dengan pour over atau menuangkan ke lepek, drip brew, cold crew, atau menggunakan disposable coffee pods.

Selain jenis dan cara menyeduh kopi, Anda juga perlu memperhitungkan jam minum kopi. Karena kafein memiliki waktu sekitar enam jam bekerja dalam tubuh, maka sangat ideal atur jarak sehat antara secangkir kopi dan saat tidur. Artinya, minum kopi saat-saat rawan energi melemah. Seperti saat hampir makan siang atau waktu menjelang sore.

Lebih penting lagi, pastikan Anda tidak pernah minum kopi hitam saat perut kosong. Ini karena kopi memicu produksi asam yang menyebabkan sakit maag dan perut tidak nyaman. Tahukah Anda soal caffeine crash yang menyebabkan sensasi lemas dan mengantuk akibat efek kafein menurun? Ketika otak memetabolisme kafein, adenosin yang membuat Anda mengantuk dihalangi. Tetapi ketika efek metabolisme kafein hilang, kewaspadaan turun drastis, mengantuk, dan aktivitas jadi lambat. Nah untuk mengurangi ini, Anda bisa minum banyak air.